Serba Serbi Transmisi Automatic Tipe CVT, Halus Tanpa Hentakan

Editor - Jumat, 9 April 2010 | 12:56 WIB

Serba Serbi Transmisi Automatic Tipe CVT, Halus Tanpa Hentakan (Editor - )

OTOMOTIFNET - Tahukah Anda bahwa asal mula konsep CVT (Continuously Variable Transmission) diawali sejak 1490?

Benar, kami tidak salah ketik, satu-empat-sembilan-nol, atau 38 tahun setelah Christopher Columbus menemukan ‘benua Amerika’.

Siapakah jenius yang membuat konsep ini? Dialah Leonardo da Vinci, pria yang sama yang melukis The Last Supper, Mona Lisa,  dan Vitruvian Man.

Aplikasi awal penggunaan CVT (Continuously Variable Transmission) diperkenalkan pada mobil Inggris, Clyno tahun 1923.

Selanjutnya perkembangan CVT terus berlangsung. Variomatic  yang desain oleh Van Doorne’s Automobiel Fabriek (DAF) digunakan pada mobil DAF 600 pada 1958. Sementara di Indonesia, awal penggunaan CVT bisa ditemui pada mobil Fiat Uno Selecta pada 1992.

CVT modern
Perbedaan signifikan CVT dengan transmisi otomatis secara umum adalah cara kerja serta jerohannya, walaupun pada dasarnya keduanya tidak menggunakan pedal kopling.

CVT menggunakan belt  dari baja yang menghubungkan dua buah puli untuk meneruskan tenaga dari mesin ke roda, bukan merupakan rangkaian roda gigi seperti transmisi biasa.

Salah satu poros puli pada transmisi CVT tersambung ke mesin sebagai ‘pemasok’ tenaga, sementara poros puli yang lain terhubung ke roda.

Cara kerja CVT kurang lebih sama dengan sepeda gunung yang memiliki banyak perbandingan. Tapi karena menggunakan puli, perbandingan yang bisa dibuat mencapai ribuan jumlahnya.

Tak heran bila Honda dengan mudah menyematkan 7-speed  pada Jazz generasi pertama.

Perbandingan diameter antara kedua puli ini 1:1, atau satu puli akan memutar lebih cepat dari puli yang lain. Saat berakselerasi puli input  akan dibuat lebih lebih kecil dari puli output. 

Hal ini membuat sabuk baja bisa menyalurkan tenaga tanpa membuat kerja mesin terlalu berat. Dan selanjutnya perbandingan puli akan berbalik untuk menghasilkan kecepatan tinggi di roda.

Serba Serbi Transmisi Automatic Tipe CVT, Halus Tanpa Hentakan

Multitronik CVT Audi, salah satu yg beredar di Tanah Air lewat A4
Serba Serbi Transmisi Automatic Tipe CVT, Halus Tanpa Hentakan

Xtronic CVT terbaru Nissan membuat irit konsumsi bbm
Serba Serbi Transmisi Automatic Tipe CVT, Halus Tanpa Hentakan

Puli digerakan oleh sabuk baja sebagai pengganti rangkaian roda gigi
Serba Serbi Transmisi Automatic Tipe CVT, Halus Tanpa Hentakan


 

Pada prinsipnya, transmisi otomatis pun menerapkan hal yang sama, namun pada transmisi konvensional, perubahan rasio ini diperoleh dari pasangan roda gigi yang berbeda.

Sementara CVT secara berkelanjutan mengubah rasio secara langsung, itulah alasan transmisi CVT bisa bekerja tanpa entakan.

Keuntungan dari penggunaan CVT adalah mesin yang tidak perlu bekerja ekstra dalam jangka waktu yang lama. Karena tidak ada gear  yang mengikat terhadap kecepatan mobil dengan kecepatan putaran mesin, maka CVT dapat meminimalkan kerja mesin untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar maksimal dengan kecepatan yang terus meningkat.

Salah satu kekurangan dari CVT adalah akselerasi yang tidak spontan seperti otomatis konvensional, lantaran putaran mesin yang cenderung konstan namun mobil kian melaju cepat. Efeknya, beberapa pengemudi menganggap bahwa CVT lebih pelan ketimbang transmisi otomatis konvensional.

Beberapa produsen mobil sudah mencoba membuat CVT agar terasa seperti otomatis konvensional, berakselerasi spontan namun tetap menghadirkan konsumsi bbm optimal. Saat ini CVT tercanggih di Indonesia dimiliki oleh Lexus LS 600h L yang menggunakan mesin V8 hybrid  dengan transmisi 8-speed.

Next-gen CVT
Salah satu generasi terbaru CVT dikembangkan oleh Nissan. Pada transmisi ini ditambahkan sub-planetary gear  yang ditempatkan pada poros output  menuju roda.

Keuntungan penambahan rangkaian ini adalah rentang perbandingan transmisi yang sangat luas, bahkan mampu menyamai transmisi konvensional 7-percepatan.

Pada kecepatan yang lebih tinggi, putaran mesin menjadi sangat rendah, hasilnya tidak hanya pengendaraan yang mulus namun yang terpeting adalah penghematan bahan bakar.

Generasi CVT terbaru ini berukuran lebih kompak, sehingga penerapan CVT pada mobil yang lebih kecil menjadi besar kemungkinannya.

Kita nantikan saja perkembangan teknologi CVT di masa yang akan datang. Sejauh mana CVT dapat menghemat bbm dan dipasangkan dengan mesin apa, hanya waktu yang akan menjawab.

Penulis: Arief Junor
Foto: Prasetya Yoga P.