Sejarah Evolusi Transmisi Otomatis, Berusia Lebih Dari 100 Tahun

Editor - Kamis, 8 April 2010 | 09:38 WIB

Evolusi Transmisi Otomatis, Berusia Lebih Dari 100 Tahun (Editor - )

Elektronik

Karena dianggap sudah cukup memadai, pengembangan transmisi otomatis selanjutnya berjalan agak lambat.

Baru di akhir 1980-an ketika beberapa mobil mulai mengadopsi komputer untuk mengendalikan mesin (ECU), perkembangan transmisi otomatis pun memulai babak baru.

Pabrikan mobil memikirkan cara bagaimana membuat transmisi otomatis semakin cerdas dengan bantuan komputer.

Subaru membuka era baru ini dengan menampilkan Justy bertransmisi CVT yang diatur secara elektronik.

Walau tak sekuat transmisi matik konvensional, CVT sangat halus dan beberapa mobil tetap menggunakannya hingga sekarang.

Pada 1990 Porsche melakukan gebrakan dengan membuat Tiptronic, transmisi semi-otomatis pertama untuk mobil produksi massal.

Awalnya, Tiptronic merupakan opsi tambahan di 911, baru kemudian menjadi standar di tipe-tipe Porsche lainnya.

Tiptronic dikembangkan bersama-sama oleh Porsche, ZF, dan Bosch.

Porsche bertanggung jawab terhadap ide dan konsep, ZF yang membuat girboks, sementara Bosch merancang sistem kontrol elektroniknya.

Dikembangkan dari tranmisi otomatis dengan torque converter, Tiptronic memungkinkan pengemudi melakukan perpindahan gigi secara manual dengan mengeser tuas transmisi ke depan dan belakang.

Namun pengoperasian secara manual ini tetap dikontrol oleh komputer untuk mencegah kerusakan.

Misalnya ketika putaran mesin mencapai redline tanpa ada perpindahan gigi, komputer akan memerintahkan transmisi melakukan shifting.

Versi baru dari Tiptronic yang diberi nama Tiptronic S diluncurkan pada 1995.

Transmisi ini melangkah lebih jauh lagi sehingga memungkinkan pengemudi melakukan perpindahan gigi hanya dengan menekan tombol di setir.

Dengan demikian pengemudi tak terganggu konsentrasinya.

Di 1997, Ferrari melakukan penyempurnaan pada sistem mekanikal-elektronik (mekatronika) sehingga perpindahan gigi berlangsung lebih halus dan cepat.

Sistem ini diproduksi massal dan diterapkan di F355 setelah sukses diadopsi di F1.

Di 2003, giliran Volkswagen yang membuat dunia terpana.

Pabrikan Jerman ini menciptakan transmisi otomatis yang menggunakan 2 kopling kering.