Jakarta - Beberapa toko di kawasan Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus menawarkan active stabilizer. Bahan tersebut dari karet, dengan fungsi bikin lebih nyaman saat berkendara di jalan bergelombang, tapi tetap stabil saat menikung.
Sebenarnya sudah ada beberapa merek yang lebih dulu beredar, seperti Hurricane, Valen, Prime dan lainnya. Penasaran dengan performa produk tersebut, OTOMOTIF tentu harus jajal langsung dong.
Apalagi Ronald Lin, pemegang merek Prime mengklaim juga bisa memperpendek jarak pengereman. “Dengan memasang active stabilizer, maka jarak main per lebih pendek. Bisa mengurangi gejala hidung menukik saat melakukan pengereman dan imbasnya jarak pengereman jadi lebih pendek,” ungkapnya.
Dengan alat Racelogic, bisa dilihat jarak dan waktu saat melakukan pengereman. Metode pengetesannya hard braking setelah lebih dari 100 kpj. Toyota Avanza tipe S A/T yang merupakan kendaraan operasional OTOMOTIF jadi alat peraga. • (otomotifnet.com)
Data Tes Pengereman
Sebelum Pasang
60-0 kpj 10,5 detik 32, 2 m
100-0 kpj 12,7 detik 78,3 m
Sesudah Pasang
60-0 kpj 5,8 detik 28,3 m
100-0 kpj 75,7 detik 70,7 m
01. Kaya gini tampang Prime active stabilizer yang tersedia untuk kendaraan Eropa maupun Jepang. Kisaran harganya Rp 550-580 ribu sudah plus pasang
02. Cara pasangnya tinggal selipkan di antara per belakang dan juga bagian depan. Agar yakin enggak terlepas, diikat dengan cable ties
03. Selain produk Prime, juga ada merek lain seperti Hurricane yang lebarnya lebih kecil. Si karet merah Valen, juga masih bisa dicari pada beberapa toko di Pasar Mobil Kemayoran.
04. Dipakai berakselerasi di trek lurus memang terasa lebih stabil setelah pakai active stabilizer. Diajak menikung 60-80 kpj masih ada gejala body roll di bagian depan, bisa jadi karena performa dari suspensi depan yang menurun. Bagian belakang rasanya lebih stabil.
Sebenarnya sudah ada beberapa merek yang lebih dulu beredar, seperti Hurricane, Valen, Prime dan lainnya. Penasaran dengan performa produk tersebut, OTOMOTIF tentu harus jajal langsung dong.
Apalagi Ronald Lin, pemegang merek Prime mengklaim juga bisa memperpendek jarak pengereman. “Dengan memasang active stabilizer, maka jarak main per lebih pendek. Bisa mengurangi gejala hidung menukik saat melakukan pengereman dan imbasnya jarak pengereman jadi lebih pendek,” ungkapnya.
Dengan alat Racelogic, bisa dilihat jarak dan waktu saat melakukan pengereman. Metode pengetesannya hard braking setelah lebih dari 100 kpj. Toyota Avanza tipe S A/T yang merupakan kendaraan operasional OTOMOTIF jadi alat peraga. • (otomotifnet.com)
Data Tes Pengereman
Sebelum Pasang
60-0 kpj 10,5 detik 32, 2 m
100-0 kpj 12,7 detik 78,3 m
Sesudah Pasang
60-0 kpj 5,8 detik 28,3 m
100-0 kpj 75,7 detik 70,7 m
01. Kaya gini tampang Prime active stabilizer yang tersedia untuk kendaraan Eropa maupun Jepang. Kisaran harganya Rp 550-580 ribu sudah plus pasang
02. Cara pasangnya tinggal selipkan di antara per belakang dan juga bagian depan. Agar yakin enggak terlepas, diikat dengan cable ties
03. Selain produk Prime, juga ada merek lain seperti Hurricane yang lebarnya lebih kecil. Si karet merah Valen, juga masih bisa dicari pada beberapa toko di Pasar Mobil Kemayoran.
04. Dipakai berakselerasi di trek lurus memang terasa lebih stabil setelah pakai active stabilizer. Diajak menikung 60-80 kpj masih ada gejala body roll di bagian depan, bisa jadi karena performa dari suspensi depan yang menurun. Bagian belakang rasanya lebih stabil.