Karet Bodi Mobil Jangan Sampai Getas

Otomotifnet - Senin, 1 Februari 2016 | 14:15 WIB

(Otomotifnet - )

Tersebar di berbagai tempat dengan fungsi yang berbeda-beda. Karet mana saja yang bisa dan kapan harus diganti?

Jakarta - Komponen yang satu ini memang kerap kali terlupakan oleh sebagian pemilik mobil. Bagaimana tidak, tidak seperti head lamp atau roda, wujudnya tersembunyi, namun tersebar hampir di setiap bagian bodi. Fungsinya pun krusial karena tanpanya, setiap metal, kaca dan plastik di mobil akan saling bergesekan dan membiarkan udara maupun air menembus ke dalam dengan mudah. Namanya apalagi, kalau bukan karet bodi.

Namun tidak terdapat satu jenis karet saja. Bahan elastis ini terdapat di banyak bagian yang berbeda-beda. Karet yang dipasangkan di pinggir pintu untuk mencegah air dan angin masuk ke dalam misalnya, disebut karet pintu. Sedangkan karet yang mengapit jendela agar mekanisme naik turun bisa lebih halus disebut karet pelipit.

Seiring tersiksanya komponen ini karena secara konstan terkena hujan kemudian terjemur tiada henti, elastisitasnya pun akan berkurang dan lama kelamaan menjadi getas. Kebanyakan tidak dapat melihat atau bahkan memprediksi kapan yang menjadi waktu paling tepat untuk mengganti karet-karet bodi. Sebelum terlambat di musim hujan seperti ini, ayo cek karet mobil Anda. Kira-kira sudah perlu diganti belum? • (otomotifnet.com)

Karet Pintu & Bodi

Karet Pintu & Bodi

Karet pintu dan bodi bentuknya hampir mirip seperti slang air, yaitu dengan bagian tengah yang bolong menempel pada pintu dan bodi. Karena itu karet jenis ini sering diistilahkan sebagai karet balon. Karet balon pintu dan bodi memiliki 3 fungsi utama. Mencegah air dari luar masuk ke kabin, mencegah udara atau angin yang membawa debu masuk dan fungsi yang terakhir untuk meredam getaran pintu, sehingga tidak menimbulkan bunyi berisik.

"Karet pintu dan bodi yang sudah termakan usia biasanya getas dan mudah robek. Bisa saja tersangkut benda ketika menutup pintu sehingga sering tertekuk," terang Rahman Sulaiman, pemilik bengkel spesialis karet mobil di bilangan Sangiang, Tangerang. Rahman membanderol karet pintu OEM Toyota Vios generasi awal seharga Rp 178 ribu dan untuk karet bodi Rp 105 ribu. Sedangkan Sokhimi dari Astrido Daihatsu Serpong bilang harus menyiapkan dana sebesar Rp 280 ribu untuk karet pintu dan Rp 140 ribu untuk karet kaca All New Daihatsu Xenia. •

Karet Channel/Weater Strip

Karet Channel/ Weather Strip

Karet channel kaca adalah karet yang bertugas mencegah air dan debu masuk melalui celah antara kaca dan frame. Sekaligus memperhalus dan meluruskan gerakan naik dan turun kaca. Yang terakhir untuk meredam getaran kaca saat mobil berjalan serta menahan bagian atas kaca saat posisi tertutup. Menurut Sokhimi, Service Advisor dari Daihatsu Astrido Serpong, ciri kerusakan pada komponen ini ditandai dengan suara berderit yang diakibatkan oleh kotoran, debu dan pasir halus yang bersarang.

Jika keadaan tersebut dibiarkan dalam jangka waktu lama dalam kondisi hujan serta panas, maka karet akan mengeras dan rusak. "Khusus untuk karet channel, perawatan dapat dibersihkan dengan semprotan angin bertekanan tinggi untuk merontokkan debu dan kotoran di sela-selanya, namun jika sudah rusak, harganya sekitar Rp 77 ribu untuk All New Xenia," pungkas Sokhimi. •

Karet Dek

Karet Dek/ Floor Hole Cover

Karet yang satu ini lebih menyerupai sebuah koin ketimbang selang. Karet dek bisa dibuka pasang untuk menghalau air atau kotoran yang ada pada dek, sehingga mudah dibersihkan atau dikeringkan kembali. Pemasangan karet dek sendiri sangat mudah, dengan cara ditekan tangan kosong, tetapi yang agak merepotkan adalah membongkar karpet dasar mobil itu sendiri.

"Karet ini biasa getas atau robek karena perubahan suhu sama seperti karet lainnya, apalagi bagi yang sering menerjang genangan atau bahkan banjir," ujar pengoleksi blangkon tersebut yang menyebutkan harga karet OEM All New Daihatsu Xenia berada di kisaran Rp 5 - 7 ribu per buah. •

Karet Pelipit

Karet Pelipit

Namanya mungkin terdengar sedikit asing, namun ternyata kerja karet yang satu ini cukup penting untuk menjaga jendela dapat dibuka tutup dengan halus. "Karet pelipit itu yang menjepit kaca, posisinya ada di celah dalam pintu tempat power window naik dan turun. Ada bagian dalam dan bagian luar," jelas Angiat, pemilik gerai Multi Sarana Karet PD di Pasar Palmerah, Jakpus.

Soal kapan penjepit kaca ini perlu diganti, wanita itu mengatakan bahwa tidak ada patokan waktu yang jelas, pemilik harus mengobservasi sendiri apakah karet pelipitnya sudah mulai getas atau belum. "Bisa cek apa power window mulai seret, kalau parah kaca bisa terbaret," tambahnya.

Sedangkan menurut Alexander Yoso, Service Advisor Kia Bintaro, pabrikan pun tidak menganjurkan kapan yang menjadi waktu tepat untuk mengganti karet ini. "Ini ada Picanto dari 7 7 tahun yang lalu, belum getas sampai sekarang," jelas Alex.Bagi yang sudah rusak, Multi Sarana Karet PD menyediakan karet pelipit universal dalam satuan meteran dengan harga Rp 15 ribu per meter dan Rp 25 ribu per meter untuk kualitas yang lebih baik. Bawaan OEM pun tersedia, misalnya untuk Kia All New Picanto yang dibanderol Rp 787.274 untuk keempat sisi luar dan Rp 518.812 untuk keempat sisi dalam. •

Karet Atap

Karet Atap

Fungsi karet yang satu ini mungkin cukup membingungkan karena tidak ada komponen bergerak atau yang perlu dihaluskan di sekitarnya. "Karet di atap tidak bisa membuat bocor, itu digunakan hanya untuk mengarahkan ke jalur air," terang Ponco, Job Control Honda Bintaro. Sedangkan Alex dari Kia Bintaro mengatakan karet tersebut hanya berfungsi sebagai pemanis. Namun posisinya yang berada di bagian teratas mobil, jelas membuatnya rentan dengan teriknya matahari yang akan membuatnya getas suatu hari.

"Kalau sudah getas, karetnya akan sedikit naik. Bisa diganti kalau mau, tapi kejadiannya sangat jarang," jelas pria ramah itu lagi. Bagi yang mau menggantinya dengan komponen aftermarket, Angiat, pemilik gerai Multi Sarana Karet PD di Pasar Palmerah, Jakpus, menjelaskan bahwa sebaiknya langsung cari versi orisinal atau OEM-nya saja. "Itu bentuknya beda-beda tiap mobil, jadi susah kalau disesuaikan dengan yang aftermarket," jelasnya lebih lanjut. Contoh versi OEM, milik All New Kia Picanto dapat diperoleh seharga Rp 235.455 per sisinya. •

Karet Sunroof

Karet Sunroof

Tahukah pada dasarnya aplikasi sunroof dilakukan dengan membuat sebuah lubang pada atap? Untuk membuatnya anteng di tempat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti air merembes ke kabin, tentu dibutuhkan peran karet di sekelilingnya. "Karetnya sudah jadi bawaan, jadi kalau ada yang rusak sulit untuk diganti. Kita biasanya mengakalinya dengan memberi sealant pada bagian yang sobek atau berlubang," tukas Acim, mekanik Nabila Motor di Cinere.

Sedangkan untuk sunroof bawaan, kejadian bocor atau rembes jauh lebih jarang terjadi karena pemasangannya melalui quality control ketat di pabrik. "Panoramic sunroof di HR-V Prestige pakai 2 seal karet, di bagian kaca yang diam dan yang bergerak mundur ke belakang. Sampai saat ini belum pernah ada kejadian yang melapor ke kita ada kebocoran. Tapi kalau ada, karetnya akan kami ganti," jelas Ponco, Job Control Honda Bintaro.I

Warsidi, PTM Kia Bintaro juga mengatakan hal yang serupa pada varian Sportage dan Sorento. "Yang baru belum ada yang klaim, kalau yang lebih tua seperti Carnival pernah ada, tanda-tandanya plafon timbul bercak," sebutnya. •

Panggangan Sate/ Cowel Panel

Panggangan Sate/ Cowel Panel

Cowel Panel atau yang lebih dikenal dengan ‘panggangan sate' relatif jarang rusak. Fungsinya adalah mengalirkan air dari kisi-kisi lalu dibuang lewat kolong fender. Namun ternyata sekalinya rusak, parts ini cukup menguras kantong. "Cowel panel memiliki posisi yang cukup aman jadi jarang sekali rusak. Terlebih lagi materialnya yang terbuat dari plastik serta dilindungi oleh karet pada bagian depan, yang berfungsi agar tidak bersinggungan langsung ketika membuka dan menutup kap mesin, sekaligus melindungi mesin dari cipratan air. Harganya cukup tinggi, yakni Rp 1,5 juta untuk All New Xenia," terang Service Advisor berdarah Jawa tersebut.

Namun jangan khawatir, Kurniawan Probo atau yang akrab disapa Obo punya tawaran menggiurkan bagi yang tidak ingin membeli baru. "Buat Avanza Veloz, saya biasa jual Rp 750 - 850 ribu tergantung kondisi, namanya seken ya pasti ada saja kekurangannya, kayak warna pudar atau sedikit ada gores, hehe," kekeh pemilik lapak di Asem Reges, Jakbar ini. •