Argetina – Baru pertama kali ikut reli Dakar, juara dunia reli 9 kali Sebastien Loeb berhasil memenangkan tahapan reli Dakar 2016 yang membuat dirinya kaget. Apakah ini karena faktor medan yang sudah akrab dengannya di arena reli?
Legenda reli Sebastien Loeb pantas terkejut, apalagi ia sempat terjebak di kubangan lumpur. Selain menang untuk pertama kalinya, pereli asal Prancis ini memberi kemenangan pertama buat Peugeot. Loeb finish di depan rekan setimnya, Stephane Peterhansel.
“Ini awal yang sangat baik,” kata Loeb usai menempuh 387 km dari Villa Carlos Paz ke Termas de Rio Hondo. “Mobil ini sangat, sangat baik. Peugeot kami sangat cepat di tahapan ini dan itu kabar baik untuk sisa event, terutama karena lintasannya sedikit mirip tahapan WRC,” lanjutnya.
Loeb mengaku melaju cukup baik, kecuali melakukan kesalahan di pertengahan jalan, sisanya ia melaju dengan ritme yang bagus tanpa kesalahan.
Meski tadi ia mengatakan lintasan di tahapan ini karakternya seperti di kejuaraan dunia reli (WRC), ia masih harus harus cepat mengubah pendekatan gaya mengemudinya.
“Cara mengemudinya tidak sama antara WRC dan reli marathon, tetapi saya melakukan apa yang saya bisa. Di tempat berkelok-kelok gayanya sama, tetap di tikungan cepat Anda harus berhati-hati karena Anda tidak tahu apa yang akan datang berikutnya,” ungkap Loeb.
“Saya pikir itu awal yang cukup baik untuk Peugeot, jauh lebih baik dari tahun lalu! Tetapi kami memiliki jalan panjang di depan dan kami tahu itu sulit untuk pengemudi dan mobil,” jelas Loeb yang pensiun penuh dari WRC pada akhir 2012.
Tahun lalu Peugeot yang kembali ikut reli Dakar setelah absen 25 tahun, tidak pernah menang. Perelinya, Stephane Peterhansel finish di peringkat 11 keseluruhan, Cyril Despres di posisi 34 dan Carlos Sainz mengalami kecelakaan. Di tahun ‘80-an, Peugeot juara reli Dakar empat kali.
Seperti kata Loeb, jalan masih panjang. Kalau saat ini treknya mirip di WRC, nanti akan ada medan berupa gunung pasir serta kondisi lintasan berada di permukaan yang cukup tinggi. (otomotifnet.com)