Jakarta - Rumor kalau Nissan sedang menyiapkan penyegaran Grand Livina sudah banyak beredar. Namun masih ada pertanyaan besar sampai akhirnya yang ditunggu itu muncul ke permukaan. Penyegaran itu dengan menyodorkan produk facelif atau new model sekalian?
Nissan Grand Livina keawalahan dan semakin tenggelam, sudah tidak perlu kita pungkiri sebenarnya. Salah satunya bisa kita lihat dari laporan penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Seama 11 bulan pada tahun 2015, Livina hanya berhasil terjual sampai 7.646 unit saja. Sekedar perbandingan, pada periode yang sama Honda Mobilio terjual sebanyak 41 ribu unit.
Nah, kenapa Nissan harus memunculkan 'All New Grand Livina' dan bukan sekedar facelift? Kita lihat saja dari semula kemunculannya yang membuat low MPV andalan Nissan Motor Indonesia ini tiba-tiba populer ditengah dominasi Avanza-Xenia. Nissan saat itu menawarkan MPV yang lebih dinamis dengan menjauhkan diri dari kesan mobil boxy. Ada kebaruan saat itu.
Namun tidak bertahan lama, karena semakin banyak pesaing, Grand Livina malah semakin melempem. Salah satu penyebab utamanya, Nissan terlalu pelit memberikan penyegaran dan pembaruan pada Grand Livina. Bukannya penyegaran atau pembaruan, malah pemangkasan sejumlah tipe yang dianggap tidak menguntungkan (stop produksi dan penjualan Nissan Grand Livina 1.8 liter).
Sejak 2014 pun penjualannya terus merosot. Pada tahun 2014 Livina hanya mampu terjual sebanyak 15.716 unit saja atau anjlok sekitar 44 persen. Meskipun saat itu masih menjadi mobil terlaris Nissan, namun tetap saja penurunan penjualan Livina turut mempengaruhi iklim penjualan NMI secara nasional.
Tidak ada penyegaran dan pembaruan. Padahal sampai saat ini sudah 8 tahun Livina eksis di Tanah Air, sebuah model baru pun sudah sangat ditunggu kehadirannya. Ya model baru, bukan hanya sekedar facelift.
"Grand Livina adalah backbone NMI ditengah persaingan segmen MPV yang semakin ketat. karenanya penyegaran Livina memang sangat perlu untuk memperbaiki penjualan Nissan di Indonesia," ujar Budi Nur Mukmin GM Marketing Strategy and Product Planning NMI, tanpa menjelaskan apakah hanya sebatas facelift atau moel baru.
Meski kalau benar-benar New Model, banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan Nissan sebelum memasarkan generasi terbaru Grand Livina. Karena biar bagaimanapun, model sebelumnya akan selalu menjadi patokan saat melihat model terbaru.
Sektor tampilan, juga kenyamanan kabin. Selain itu performa mesin termasuk asupan teknologi barunya, serta suguhan fitur-fitur yang tidak lagi sekedar fungsional, tapi unik dan menarik.
Karena siap-siap saja Livina semakin terus ditinggalkan dan dilupakan konsumennya kalau hanya sekedar menyuguhkan versi facelift di tahun ini, yang diprediksi bakal semakin menggila persaingannya, khususnya disegmen low MPV. Bagaimana Nissan Motor Indonesia?