Pembalap Legendaris: Penyelenggara MotoGP Jadi Seperti Mafia Spanyol

Senin, 18 Januari 2016 | 18:52 WIB

Inggris - Mantan juara dunia 500 cc Phil Read dan Wayne Gardner mengomentari kontroversi bentrokan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez, menurut mereka hukuman untuk Rossi tidak adil dan penyelenggara MotoGP (Dorna) seperti mafia Spanyol.

Insiden Rossi dan Marquez pada balapan GP Malaysia, Oktober tahun lalu menyebabkan Marquez tersigkir dari lomba, Rossi dinyatakan besalah ‘menendang’ Marquez dan dihukum. Read percaya itu salah Marquez yang bersandar (merapat) pada kaki Rossi.

Rossi pun start dari belakang di balapan berikutnya di GP Valencia, balapan terakhir yang menentukan siapa juara dunia 2015, Rossi atau rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo.

Tiba di Valencia, Rossi bilang perebutan gelar juara dunianya sudah berakhir. Ia menyebut bisa mendapatkan titel juara dunia kesepuluh jika tidak dihukum berat. Lorenzo tampil sebagai pemenang GP Valencia dan meraih gelar ketiganya di MotoGP.

“Benar-benar tidak adil, di GP Malaysia Valentino harus dihukum dan start dari belakang di Valencia,” kata Phil Read dalam acara Autosport International di Inggris, Minggu (17/1).

“Menurut saya itu kesalahan Marquez, ia bersandar pada Valentino,” lanjut Read, juara dunia 500 cc 1973 dan 1974.

“MotoGP dijalankan oleh sekelompok orang Spanyol (Dorna) dan saya merasa itu semakin jadi mafia Spanyol. Mereka mendukung para pembalap Spanyol dan kurang mendukung pebalap lain (non-Spanyol),” ulas pembalap pertama yang juara dunia di kelas 125, 250 dan 500 cc.

Mantan juara dunia 500 cc lainnya, Wayne Gardner setuju dengan pendapat Read, bahwa Marquez melakukan kesalahan sendiri yang mengakibatkan dirinya jatuh.

Wayne Gardner juga berpihak pada Valentino Rossi atas insiden balapan di Sepang, Malaysia tahun lalu

“Saya pikir salah keputusan pengawas lomba yang menghukum Rossi dan menempatkannya start dari posisi paling belakang,” timpal pembalap asal Australia yang juara dunia 500 cc pada 1987 itu.

“Situasi itu diperburuk Marquez yang berusaha menahan Rossi, sehingga dia bisa meloloskan Lorenzo dan kemudia dia jatuh atas ulahnya sendiri,” jelas Gardner.

“Rossi tidak mendorong dengan lututnya, dia (Marquez) didorong karena bersandar pada Rossi,” lanjut Gardner, pembalap Australia pertama yang juara dunia di kelas utama.

“Dan kemudian mengakibatkan Rossi start dari posisi paling belakang di balapan terakhir dalam memperebutkan gelar yang dia perjuangkan sepanjang tahun, itu sedikit tidak adil,” tuturnya.

Hmm..apa benar begitu? Sekadar mengingat-ingat, tahun lalu gelar juara dunia di kelas Moto3 dan Moto2 dimiliki pembalap Inggris dan Prancis. Seandainya di MotoGP Rossi yang juara, berarti tidak ada pembalap Spanyol yang jadi kampiun. (otomotifnet.com)