First Ride Mocil GP Buatan Tiongkok, Standar vs Korekan Beda Jauh!

Otomotifnet - Minggu, 24 Januari 2016 | 16:59 WIB

(Otomotifnet - )

Kali ini OTOMOTIF mencoba versi standar dan racing, seperti apa bedanya?

Jakarta - Motor cilik (Mocil) atau yang biasa disebut pocket bike yang sudah lama hadir di Indonesia, baru baru ini menjadi fenomenal, karena yang bermain para pelaku balap langsung. Karena itu enggak butuh waktu lama untuk membuatnya jadi booming dan menjadi trend.

Dengan bentuknya yang kecil dan imut, menuntut cara riding yang unik, oleh karena itu tim OTOMOTIF begitu penasaran bagaimana rasanya mengendarai Mocil GP ini, dan penasaran dengan sensasinya saat ngebut di sirkuit. Kali ini di sirkuit Pitstop Karting Zone, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Beruntungnya lagi, kali ini OTOMOTIF dapat pinjaman unit tes dari Anjany Racing (AR), ada Mocil GP standar dan versi sudah dioprek. Biar enggak makin penasaran, gimana rasanya pakai motor yang dijual Rp 3 jutaan ini, yuk kita coba. • (otomotifnet.com)

Desain
Bicara desain, motor buatan negeri Tiongkok ini memiliki fairing yang mirip dengan dengan buatan Polini tipe Carena 910S yang dijual Rp 48 juta, wah jauh banget ya selisih harganya. Fairingnya lebih tipis dari Polini dengan konstruksi cukup bagus, makanya jika lihat sekilas enggak terlalu berbeda. Dan lagi terlihat sporty dengan warna putih merah dan oranye.

Desainnya keren mirip Polini buatan Italia

Riding Position  & Handling
Nah di bagian inilah yang paling unik, bagi orang dewasa seperti tester berpostur 170-180 cm yang coba menjajalnya, kondisi standar terasa sangat menyulitkan. Lantaran setang menekuk ke belakang dipadu footstep yang berada tepat di tengah, hasilnya tangan dan paha akan saling berbenturan.

Makin sengsara saat menikung, karena tangan susah bergerak. Ditambah lagi footstep sangat gampang mentok lintasan, yang menyebabkan motor jadi gampang terpeleset lantaran ban kehilangan grip. Maklum saja aslinya mocil ini memang untuk anak-anak. Kendati demikian, jika bawanya santai Mocil dengan pelek 6,5 inci dan frame rigid tanpa suspensi ini cukup asyik dibawa nikung di trek yang halus, “Sedang di trek bergelombang jadi geal-geol bro,” papar Tester OTOMOTIF.

Hal ini diakibatkan frame yang kecil dan konstruksi yang seadanya. Ditambah lagi ban bawaan komponnya sangat keras, makanya gripnya jelek. Beda cerita ketika mencoba versi yang telah dimodifikasi untuk rider dewasa. Setang diubah ke depan dan posisi footstep sudah dipindah ke belakang, hasilnya riding jadi lebih asyik karena lebih nyaman, tangan dan kaki punya ruang gerak lebih luas. Untuk menikung jadi makin pede, karena footstep jadi enggak mudah menyentuh trek. Satu lagi karena frame sudah diperkuat, di tikungan jadi lebih anteng karena makin rigid. Ditambah lagi pakai ban soft compound, makin pede aja deh saat menikung.

Fitur & Teknologi
Untuk keamanan, Mocil Rp 3 jutaan ini punya fitur unik yaitu emergency switch off, fitur ini berfungsi untuk mematikan motor secara tiba-tiba dengan cara mencabut switch yang ada di setang sebelah kiri. Switch ini ada 2 model, pada Mocil tipe New MiniGP cara tarik, dan satu lagi pada tipe Fire MiniGP dengan cara tekan on/off di posisi yang sama.

Mocil ini dimodali dengan tangki mungil, kapasitasnya 1,5 liter. Oh iya, jangan lupa tambahkan oli samping karena ini pakai mesin 2-tak, perbandingannya itu 1:20 atau 20 ml tiap 1 liter bensin. Sayang untuk mengetahui berapa sisa bahan bakar yang ada di tangki kita harus mengecek secara manual, karena enggak ada indikator bensinnya hehe..

Ketika menaiki jangan kaget kalau keras, karena kedua roda tanpa suspensi. Ban pakai ukuran 90/80-6,5 di depan dan 110/80-6,5 inci untuk belakang. Remnya cakram mirip sepeda, bukan hidrolik tapi model tarik kabel.  

Test ride Mocil GP Tiongkok, versi racing lebih responsif

Performa
Mocil ini dibekali mesin 2-tak 49 cc bore x stroke 44 x 33 mm dan karburator model skep berventuri 12,9 mm. Penyaluran tenaga hanya satu speed, dari kruk as tersalur pada kopling yang di mangkoknya langsung tertempel gir depan. Dalam kondisi standar, reaksi mesin 2-taknya terasa lemot saat dites oleh tester berpostur 180 cm dengan bobot 80 kg, namun kekecewaan dengan tenaga bawahnya, sedikit terobati ketika power dari tengah ke atasnya keluar, lumayan lah walaupun kalau bisa ngomong itu mesin pasti akan minta ampun, hehee...

Lain cerita dengan yang versi racing. Reaksi mesin sangat enteng dan responsif, karena blok sudah diporting, ganti knalpot, karbu direamer jadi 16,5 mm, kampas kopling pakai racing, dan pakai bearing kruk as high speed. Makanya enggak butuh lama untuk mesinnya teriak, motor terasa ngacir banget sob, apalagi bahan bakarnya pakai bensol, maknyuss!

Keluar tikungan jadi lebih cepat. Suara dan aroma knalpotnya mengingatkan pada era kejayaan underbone 2-tak! Treng-teng-teng-teng.....

Imut ya, meski kecil lumayan bikin tenaga terkuras hehee..

Data Spesifikasi
Mesin: 2 stroke
Kapasitas mesin: 49 cc
Bore x stroke: 44 x 33 mm
Start engine: Pull start
Sistem pendingin: Udara
Kapasitas tangki: 1,5 liter
Oli samping campur: 20:1
Rem depan belakang: cakram pegas
Ukuran Pack P x L x T: 990 x 300 x 570 mm
Berat kering: 19 kg
Ban depan: 90/80-6,5 inci
Ban belakang: 110/80-6,5 inci