Jakarta - Produk terdahulu menggunakan mesin berkode 4D56 dengan common-rail turbocharger dan intercooler serta bertransmisi otomatis 5 percepatan. Sekarang semuanya serba baru dan unggul. Apa rahasianya ya? Ada beberapa hal baru yang dilakukan oleh Mitsubishi pada mesin All New Pajero Sport. Aplikasi mesin anyar berkode 4N15 dengan kapasitas 2.400 cc berteknologi MIVEC, over stroke dan menggunakan transmisi 8 percepatan.
Mari kita bahas satu persatu. Apa itu Mitsubishi Innovative Valve Timing Electronic Control System atau yang disingkat MIVEC? Sudah dikembangkan dari 1992, sistem ini menggunakan dual katup intake camshaft yang memungkinkan perubahan saat di kecepatan rendah dan kecepatan tinggi.
Sehingga, mesin dapat menghasilkan performa yang maksimum saat masih ada di putaran rendah. Dan juga enggak kedororan saat sudah meraung di putaran mesin tinggi. Pada mesin terdahulu sudah overstroke dengan diameter bore 91.1 mm dan 95 mm. Sekarang diameter bore lebih kecil (86 mm) dan langkah yang makin panjang (105 mm).
Karakter mesin overstroke itu sudah pasti memiliki torsi yang lebih besar (sebelumnya 3.500 Nm/1.800- 3.500 rpm, yang sekarang 430/2.500 rpm). Dengan bisa dapat torsi besar di putaran mesin rendah, membuat mesin overstroke irit bahan bakar.
Bagaimana dengan penggunaan transmisi 8 percepatan? Sebelum mengupas lebih lanjut soal transmisi baru All New Pajero Sport, ada baiknya tahu bahwa generasi sebelumnya menggunakan transmisi otomatis 5 percepatan. Beberapa waktu lalu, OTOMOTIF sempat berkunjung ke markas ZF Friedrichshafen AG di Jerman.
Salah satu produksinya adalah transmisi untuk kendaraan mewah yang mencapai 9-speed. “Nantilah ketika sudah launching, kita buka-bukaan soal transmisi,” ucap Imam Choeru Cahya, Head of MMC Sales Group PT Kramayudha Tiga Berlian (KTB) ketika ditanya soal transmisi 8-speed All New pajero Sport.
Meski masih disembunyikan, namun apa yang jadi kelebihan penggunaannya sempat dikorek dari Rifat Sungkar. “Enggak perlu putaran mesin tinggi untuk melakukan perpindahan gigi,” ucap pereli yang juga sebagai brand ambassador Mitsubishi.
Dengan tidak butuh putaran mesin tinggi itu, membuat pengemudi dan penumpang di dalamnya terasa lebih nyaman. “Beda dengan yang masih pakai A/T 5 percepatan. Perpindahan giginya butuh putaran mesin yang tinggi dan itu juga menimbulkan noise serta vibrasi,” jelas Rifat yang enggak menyebutkan secara detail berapa angka putaran mesin saat melakukan perpindahan giginya.
Selain soal kenyamanan, Rifat juga menjelaskan hal lain soal pemakaian transmisi 8 percepatan. Penjelasan yang diberikan masih seputar enggak perlunya putaran mesin tinggi saat melakukan perpindahan gigi. Menurutnya, dengan tidak perlu rpm tinggi itu akan berimbas pada pemakaian bahan bakar. Dengan kata lain, pemakaian transmisi 8 percepatan itu bikin irit bahan bakar. • (otomotifnet.com)