IIMS 2016 Jadi Ajang Kebangkitan Para Pabrikan Otomotif

Bagja - Selasa, 15 Maret 2016 | 20:19 WIB

(Bagja - )

"April jadi momentum yang tepat bagi para APM untuk menunjukkan dirinya kembali bangkit dari keterpurukan sepanjang tahun lalu. IIMS (yang digelar April) dapat dimanfaatkan sebagai pemicu kebangkitan industri otomotif," komentar Hendra Noor Saleh, Direktur Dyandra Promosindo.

Hendra yang akrab disapa Kohen ini pun mengungkapkan kalau para APM akan all out untuk memaksimalkan penjualan, tentunya dengan berbagai promo dan kejutan.
Bayangkan, Dyandra Promosindo mencatat saat ini sebanyak 18 merek mobil dan 8 merek sepeda motor--dan semuanya berlomba menawarkan promo menarik!

Seolah menyambut komentar Kohen, Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation ikut bicara. "Waktunya tepat (April), untuk meningkatkan promosi. Jadi kami akan fokus ke hard selling untuk IIMS, sedangkan GIIAS untuk brand image," ujarnya.

APM pun pada akhirnya tidak bisa menilai mana yang lebih efektif untuk pengembangan bisnis mereka, apakah IIMS atau GIIAS, karena keduanya dianggap sama. Keduanya punya peran dan fungsinya. 

"Menurut kami sama saja. Misalkan dari segi jualan. Sekarang kan pasar ternyata masih lesu, disegarkan dengan IIMS, akhirnya ketika semester kedua pasar kembali bergairah, beli kendaraannya kan pasti di GIIAS. Jadi belum tentu IIMS tidak efektif. Masing-masing ada perannya," komentar Karim Rachman, Senior Marketing & Communications Manager Garansindo.

Kalau berfikirnya bagaimana bersama-sama memajukan industri otomotif nasional--salah satu caranya menyediakan jendela untuk dilihat masyarakat internasional, tentu tak hanya keunggulan teknologi dan seberapa canggih mobil konsep yang dipamerkan, tapi juga seberapa besar transaksi yang tercipta akibat dari pameran tersebut.

Nah, keuntungan dari Indonesia, punya dua pameran otomotif besar sekaligus. Bayangkan kalau keduanya saling berbagi peran untuk memajukan industri otomotif nasional.

Jadi, IIMS tidak mengalah, GIIAS juga tidak merasa menang--karena tujuannya pasti sama; masyarakat otomotif Indonesia yang pada akhirnya bersuka cita, dalam setahun ada dua kali 'Lebaran Otomotif'.