Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, melepas jabatannya sebagai pemimpin perusahaan mobil nasional asal Negeri Jiran, Proton Holdings.
Pria yang menjabat sebagai PM Malaysia periode 1981 sampai 2003 ini efektif meninggalkan pabrikan mobil yang ia dirikan, mulai Rabu (30/3). Demikian dirilis Reuters, Jumat (1/4).
"Kami ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi terhadap peran Tun Dr Mahathir sebagai pencipta perusahaan mobil nasional," tulis Proton dalam keterangan resminya.
Mahathir sendiri membangun Proton dengan tujuan menciptakan mobil nasional dan meningkatkan industri otomotif di negara tersebut.
Selain melepaskan jabatannya sebagai orang nomor satu di Proton, Mahathir juga melepaskan jabatannya sebagai penasihat di Universitas Teknologi Petronas.
Selain itu, ia juga melepas jabatannya sebagai penasihat Badan pembangunan Langkawi (LADA) dan Badan Pengembangan Pulau Tioman (TIDA).
Keputusan Mahathir ini ditengarai karena perseteruannya dengan PM Malaysia saat ini, Najib Razak yang saat ini tengah tersandung kasus korupsi dan penjualan Proton juga saat ini sedang mengalami penurunan yang cukup signifikan.