Sebelum generasi ke-10 hadir dengan mesin 1.500 cc Turbo, All New Civic sudah bertampang sporti sejak lahir pada 2006 silam
Jakarta - Masuk generasi ke 8, sedan ini namanya All New Honda Civic dan itu berlanjut pada generasi berikutnya (9 dan 10). Untuk yang bisanya disebut dengan FD1 itu merupakan buatan 2006-2012 dan memiliki 4 silinder segaris serta kapasitas mesin 1.800 cc (R18A engine). Sementara untuk yang punya nickname FD2 itu, memiliki kode mesin K20Z. Dimana jumlah silindernya ada 4 segaris dan berkapasitas 2.000 cc. Desainnya yang membuat banyak orang kepincut terhdap sedan ini. Mungkin Anda juga terpasuk yang kepincut? Simak dulu yang berikut.
Sejarah
Civic diperkenalkan pada 1972 dan baru dipasarkan pada 1973. Mesin yang digunakan 1.200 cc, kemudian pada 1975 disempurnakan dengan CVCC (Compound Vortex Controlled Combustion), plus kapasitas mesinnya jadi 1.500 cc. Sampai dengan generasi ke-5 (1992-1995) yang kita kenal dengan Estilo, desain bodi Civic itu hatchback. Model sedannya juga dimulai pada generasi ini, dengan nama Genio.
Teknologi mesin 1.500 cc-nya VTEC (Variable Valve Timing and lift Electronic Control). Dengan pengaturan katup secara elektris, membuat mesin bersilinder kecil mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar. Mesin 1.600 cc, VTEC PGM-FI jadi pengembangan Civic generasi ke-6 (1996-2000). Selain itu, perbedaan mendasarnya terletak pada desain head lamp. Dimana generasi terbaru (Ferio) desainnya lebih besar dibanding Genio yang sipit.
Era 2001-2005 (generasi ke-7), Civic menggunakan mesin 1.700 cc dan tentunya fitur yang sudah lengkap (Central Lock, Alarm, Power Windows, Rem ABS). Generasi All New Civic dimulai pada generasi ke-8 (2006-2012), lalu ke-9 (2013-2015) dan sekarang ini dengan mesin turbo. Pada generasi-generasi tersebut, mesin yang digunakan berteknologi i-VTEC dan memiliki pilihan kapasitas 1.800 cc juga 2.000 cc
Sampai dengan All New Honda Civic Turbo yang baru saja diluncurkan oleh PT Honda Prospect Motor, varian sedan ini sudah masuk pada generasi ke-10. Itu makanya mesin yang digunakan cukup 1.500 cc, VTEC dan pakai turbo. Tenaga yang bisa dihasilkan 170 dk/5.500 rpm dan torsi 220 Nm/1.700-5.500 rpm.
Mesin
Pemilik FD1 (1.800 cc) dan FD2 (2.000 cc) bisa memilih tahapan-tahapan untuk urusan upgrade performa. Dari yang hanya model plug and play, sampai urusan harus bongkar mesin. Dimulai dari stage 1, dimana part-part yang dipasang mulai dari ganti filer udara, busi, exhaust system dan fuel pump. Urusan ganti filter udara, pilihannya ada yang replacement dan open filter.
Busi standarnya yang pakai kode IZFR6K-11 diganti dengan merek NGK (laser iridium atau ZFR6FIX). Untuk knalpot bisa pakai yang bermerek atau custom, tergantung dari budget pemilik. Ada beberapa pilihan fuel pump yang bisa dipakai, dari yang tekanannya 220 lph sampai 320 lph. Plus piggyback dan throttle control, total biaya yang kudu dikeluarkan mencapai Rp 12,5 juta.
“Tenaga yang bisa didongkrak antara 10-15 dk,” jelas Denny dari speedshop Autotech Motorsport di Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus. Kalau mau dongkrak tenaga sampai dengan 25 dk, siapkan saja dana lebih kurang Rp 25 juta. Dengan melakukan porting polish, menaikkan kompresi dan lain-lain, butuh waktunya lebih kurang 7 hari.
Pemilik tipe FD kalau mau dongkrak performa lebih ekstrem, bisa dengan memasang turbo kit (Zage). Sanggup mendongkrak dari 130 dk, standarnya mesin FD1 hingga menjadi 215 dk dengan biayanya lebih kurang Rp 40 juta. Oh iya, spesifikasi turbo yang dipasang ke FD memiliki boost 0,5 bar.
Modifikasi Tampilan
Soal ubahan, kiblat yang sering dituju adalah bergaya elegan dan street racing. Lagi-lagi hal tersebut tentunya tergantung dengan selera. Untuk ubahan yang menganut aliran elegan, biasanya di eksterior meliputi penggantian pelek berdiameter lebar dan ceper. Untuk urusan ceper, ada yang merasa cukup 1-2 jari jarak ban dengan bibir fender. Tapi ada juga yang amblas dan kalau sudah seperti ini, ada yang memutuskan untuk pakai air suspension.
“Bila pilihnya street racing, maka barang-barang yang dipakai pastinya berbau racing,” ungkap Syamsudin S, yang jadi punggawa workshop di Jl. Talasalapan, Makassar. Seperti pemakaian pelek berlabel Enkei, spoiler belakang, knalpot racing dan beberapa bagian yang dilapis dengan karbon. Sedangkan bagian dalaman dari mulai pemakaian jok, setir, shift knob dan pedal yang berbau racing. * oct