Jakarta – Libur panjang sampai saat ini masih berjalan. Minggu (8/5), akan kembali terjadi kemacetan panjang di ruas-ruas jalan karena merupakan arus kembali ke Jakarta.
Bagi yang melakukan perjalanan siang hari, akan terasa lebih lelah. Ini disebabkan cuaca yang lebih panas dibanding saat malam hari.
Kalau sudah terlalu lama terkena macet, ada baiknya berhenti sejenak. Ada beberapa hal keuntungan yang didapat saat berhenti atau istirahat.
Pertama, mengusir kejenuhan setelah berlama-lama berada di kabin, terutama bagi anak kecil. Selanjutnya, penumpang dan pengendara dapat sedikit santai.
Kembali meregangkan tangan dan kaki supaya tak terlalu kaku. Batasi berkendara setiap 3 jam untuk berhenti dan melakukan kegiatan santai.
Selain untuk diri sendiri, dengan berhenti juga ‘membantu’ mesin serta komponen AC supaya tak terus bekerja dalam cuaca panas.
Untuk mesin, cara paling sederhana, “Buka saja kap mesinnya dan biarkan udara panas keluar. Memang tidak akan terlalu turun, tapi paling tidak suhunya bisa lebih turun dibanding saat macet,” ungkap Anggito, pemilik bengkel Dio, di Cileungsi, Jabar. Saat melakukan ini, sebaiknya juga selalu berada dalam pantauan.
Perangkat AC juga terkadang terkena dampaknya. Acapkali terasa kalau hembusan AC tak lagi sanggup melakukan pendinginan kabin.
“Ini biasanya karena AC juga sudah terlalu panas. Karena macet, jadi lebih banyak jalan pelan atau berhenti, jadi tidak cukup mendapat angin. Kalau sudah begini kerja AC jadi berat,” ucap Ujang Rahmat, pemilik gerai Kawan AC di Cibubur, Jaktim.
Menurutnya, dengan berhenti sejenak sekitar 15-20 menit bisa membantu untuk kembali dingin. Dengan berhenti tersebut, komponen-komponen yang ada akan melepaskan panasnya. Selain itu, jika memungkinkan, semprot evaporator AC dengan air. “Ini bisa membantu menurunkan suhu panas,” ujarnya.
Tidak ada salahnya berhenti sejenak dalam perjalanan. (otomotifnet.com)