Jakarta - Sering melakukan turing atau rutinitas sehari-hari yang sibuk membuat pengendara motor dan mobil kadang lupa akan kesehatan.
Seperti membiarkan tanda-tanda penyakit seperti kesemutan, baal, atau perih dan menyengat pada kaki. Padahal, bisa saja itu adalah gejala neuropati.
"Gejala neuropati kan sebenarnya dari hal yang kurang diperhatikan, seperti kesemutan. Mungkin karena selalu di posisi itu-itu saja. Tapi kalau kesemutan terlalu sering, mungkin bukan itu saja (penyebabnya)".
Demikian dituturkan dr. Lily S. Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Puncak Pekan Neuropati 2016, Ancol, Jakarta (15/5).di Ancol, Jakarta Utara (16/5).
Neuropati adalah penyakit kerusakan syaraf yang disebabkan oleh gaya hidup masyarakat sehari-hari dalam bentuk aktivitas berulang atau kurang bergerak, seperti mengendarai mobil atau motor.
"Mau naik mobil mau naik motor juga bisa. Masalahnya adalah seperti driver yang selalu di mobil berjam-jam duduk pada posisi yang sama. Intinya adalah masyarakat kita bergeraknya kurang,” kata Lily
Lily menjelaskan, jika manusia kurang bergerak, syaraf perifer atau syaraf gerak dapat kekurangan nutrisinya.
Akibatnya adalah aliran darah di tubuh, khususnya ke ujung-ujung jari menjadi lambat. Ia menyarankan, sebaiknya olahraga dilakukan secara tertib walaupun hanya 15 menit setiap hari.
"Kita juga harus memeriksakan kesehatan dengan teratur dengan memeriksakan gula darah dan tekanan darah," ungkapnya.(otomotifnet/com/Ferdi)