Meski masih terasa limbung khas bodi tinggi, MPV nomor satu ini tetap menunjukkan hal positif ketika diajak berlibur ke Bandung
Jakarta - Semenjak kelahirannya lebih dari satu dekade lalu, Toyota Avanza selalu menjadi raja MPV di Indonesia, bahkan hingga versi Grand New kini.
Tidak salah dong untuk menjajal MPV nomor satunya orang Indonesia, saat berlibur Lebaran pada MPV World 2016 kali ini. Kami dipercayakan dengan varian Avanza paling tinggi, yaitu Grand New Veloz (GNV) 1.5 A/T.
Dengan harga lebih dari Rp 230 juta, MPV 7-seater ini memiliki price tag yang kelewat tipis dengan harga Kijang Innova flagship ketika pertama kali keluar.
Membuat ekspektasi jadi lebih tinggi? Jelas saja. Veloz berkelir Dark Red Mica Metallic ini menemani kami melewati berbagai jenis medan jalan dari Jakarta ke Bandung.
Mulai dari cruising berkecepatan tinggi di jalan tol ketika jalanan sepi, kondisi ngadat di jalan dalam kota Bandung, aspal berlubang hingga tanjakan dan turunan curam sambil menggendong 5 orang penumpang dan penuh muatan. Bagaimana kisahnya? Ikuti di bawah.
Kenyamanan
Masih sama, posisi duduk pengemudi pada jok fabric GNV termasuk tinggi tanpa height adjuster. Tak apalah, justru membuat melihat ke sekitar lebih mudah.
Pada city speed mengitari Dago-Cihampelas, kenyamanan seluruh penumpang terjaga.
Suspensi belakang 4-link baru yang cukup keras, akan lebih masuk akal ketika jok tengah diisi agar membuat bantingan lebih empuk.
Poin plusnya, diisi 7 penumpang sambil melewati jalan rusak, kini sudah tidak memantul-mantul lagi seperti dulu. Namun melewati tol Cikampek-Cipularang di atas 80 km/jam, baru kembali hal yang selalu dikeluhkan pengguna Avanza.
Seakan roda tidak menapak, rasa limbung sangat terasa ketika GNV mulai mejajaki kecepatan tinggi. Improvement yang sangat terasa adalah soal kedap suara. Duduk di depan, road dan boom noise jauh berkurang.
Performa
Melihat dari angka performa yang dicetak, mesin 2NR-VE dengan Dual VVT-i memang memperbaiki cukup drastis catatan waktu GNV dibanding sebelumnya. Namun apakah angka ini berpengaruh ketika dipakai harian? Berangkat dari Jakarta, sekeluarga tidak pernah merasa terganggu dengan respon akselerasi yang jauh lebih lembut dibanding Avanza sebelumnya dengan mesin 3SZ.
Jangan salah, bukan berarti lebih lambat kok, hanya penyebaran torsinya saja yang kini lebih merata pada setiap powerband. Hal tersebut terbukti di jalan tol. Di atas 4.000 rpm, rasanya tarikan tidak sekosong mesin lawas lagi, karena jarum pada combination meter barunya terlihat lebih cepat berputar ke kanan.
Yang kami keluhkan, adalah transmisi otomatis 4-percepatan konvensionalnya yang tidak diganti-ganti. Saat cruising di kecepatan 80 km/jam misalnya dan ingin menyusul, kickdown akan membuat transmisi turun dua gigi dan menyebabkan mesin berteriak hingga membuat penumpang depan yang sedang tidur terbangun. Upshift juga tidak bisa dikatakan semulus mobil lainnya.
Fitur
Dua jam perjalanan ke Bandung juga tidak pernah ditemani kebosanan. Wajar saja, head unit 6,1 incinya memiliki kapabilitas memutar berbagai media, termasuk DVD dan iPod via kabel USB. Asyiknya, output via 4 speaker dan 2 tweeter termasuk baik dan dengan mudah menghibur seluruh penumpang.
Pengemudi juga tidak perlu mengalihkan pandangan dari depan saat mau menaik-turunkan volume berkat tombol audio pada setir. Mau mengemudi hemat? Cukup ikuti indikator hijaunya saja. Tambahan fitur yang kami suka, lampu di balik handel pintu yang aktif saat kunci dinonaktifkan via remote.
Kepraktisan
Salah satu alasan mengapa GNV sangat disukai adalah kepraktisannya. Termasuk tambahan konfigurasi pelipatan 50:50 pada jok belakang. Tidak kalah praktis adalah tuas one touch tumble. Sekali tarik, jok tengah terlipat, lalu langsung terangkat dan penumpang bisa masuk ke belakang dengan mudah.
Paling jadi andalan adalah jumlah cup holder. Bukan main, setiap door trim saja, disediakan 3 cup holder, yang berarti ada 12 di pintu saja. Jok tengah, ketambahan dua lagi yang bisa dilipat di belakang konsol tengah. Sedang untuk baris ketiga, ada satu di kiri dan dua di kanan. Total 15 untuk sebuah LMPV? Luar biasa.
Data Spesifikasi:
Mesin: 2NR-VE 4-silinder segaris, 16-Valve, DOHC dengan Dual VVT-i
Kapasitas: 1.496 cc
Rasio Kompresi: 10,5:1
Tenaga Maksimum: 102 dk @ 6.000 rpm
Torsi Maksimum: 136 Nm @ 4.200 rpm
Transmisi: Otomatis 4-percepatan
Dimensi (p x l x t): 4.190mm x 1.660 mm x 1.695 mm
Wheelbase: 2.655 mm
Ground Clearance: 200 mm
Radius Putar: 4,7 m
Sistem kemudi: EPS (Electronic Power Steering)
Suspensi Depan: MacPherson Strut dengan Per Keong
Suspensi Belakang: 4-Link Lateral Rod dengan Per Keong
Rem Depan/Belakang: Cakram dengan ABS/Teromol
Ukuran Ban: 185/65R15
Kapasitas Tangki: 45 liter
Harga: Rp 232.000.000 (on the road Jakarta)