Chiang Mai - Hari kedua (28/8) tim BMW Motorrad Indonesia bersama OTOMOTIF di BMW Motorrad Enduro Park Thailand di Chiang Mai berlangsung lebih seru, tentu sesuai dengan materi training level 2 yang diberikan oleh tim instruktur. Bahkan ada kejutannya!
Berbeda dengan level satu yang sangat basic, di level dua materinya lebih menguras tenaga dan nyali. Di pagi hari, semua peserta langsung dijejali materi lanjutan body balance di atas motor.
"Motor punya titik balance yang jika bisa mengontrolnya akan terasa ringan," buka Patima Kongpetch dari BMW Motorrad Enduro Park Thailand seraya menunjukan ia bisa menahan BMW R1200GS tetap berdiri hanya dengan ujung jari di ujung windshield.
Begitu juga dengan saat berkendara, jika motor akan jatuh ke salah satu sisi maka badan harus dengan sigap menyeimbangkan. Terdengar mudah, tapi jika dilakukan pada motor berbobot lebih dari 200 kg di trek off road? Coba sendiri ya hehe..
Yang menarik lagi di level kedua ini adalah merasakan efek berkendara tanpa traction control dan antilock brake system (ABS). Pada beberapa kondisi, traction control yang dimatikan memang memberikan sensasi tenaga yang lebih responsif di tanah licin, ketika spin power tidak langsung diputus oleh mesin.
"Tanpa ABS dan traction control bisa lakukan power slide. Posisikan badan ke arah tikungan, rem belakang dengan keras dan bila sudah slide lanjutkan dengan membuka gas," tuntun Chatchai Sriwat, trainer BMW Enduro Park Thailand. Hasilnya bisa masuk tikungan dengan sudut tajam dengan lebih cepat, tapi perlu banyak latihan sampai benar-benar mahir.
"Feeling aja sih, lama-lama juga bisa," ungkap Heriawan Tani, rider BMW Motorrad dari Indonesia yang paling sukses lakukan trik ini. Maklum selain turing pakai R1200GS, trek trail adventure juga kerap dilibas.
Kejutan justru datang setelah makan siang, merek menyebut 'enduro ride'. Kami dibawa jalan ke lokasi off road yang jaraknya tak terlalu jauh dari BMW Motorrad Enduro Park Thailand. Padahal motor yang dipakai BMW F800GS, bahkan di rombongan ini para instruktur dan ada beberapa peserta lain yang turun pakai BMW S1200GS.
Awalnya treknya mirip cross country, jalanan pedesaan dengan tanah dan pasir, lama-lama masuk ke area yang lebih ekstrem. "Single track, ini special buat kalian dari Indonesia," Patima sambil tersenyum penuh makna. Dan benar saja, treknya licin karena hujan, lebarnya tak sampai dua meter dan di sisi kanan ada jurang hehe.. "Smooth, buka gas dengan halus, rem juga sangat halus," wantinya.
"Menurut saya, Thailand ini lebih parah dari BMW Motorrad Enduro Park di Jerman karena sangat licin, beda banget," beber Joe Frans, CEO BMW Motorrad Indonesia (BMI) – Maxindo Moto. "Tadi saya juga jatuh, terperosok pasir yang ternyata tebal banget," kekeh Andrianus Harlijanto biker BMW Motorrad yang juga ikut training naik F800GS.
Latihan aja sudah kaya gini, gimana GS Trophy ckckck.. (Otomotifnet.com)