Ternyata Ada Ambisi Besar Bajaj Dibalik Agresifitas KTM Kubu PT PJLM

Dimas Pradopo - Kamis, 15 September 2016 | 00:57 WIB

(Dimas Pradopo - )

Jakarta - Dibalik sangat agresifnya KTM di Indonesia dengan beragam langkah strategis,ternyata ada ambisi besar Bajaj Auto Limited (BAL) asal India. Bagaimana bisa? Bisa dong, pasalnya BAL adalah pemilik saham mayoritas 48 persen pabrikan asal Austria itu.

Sedang Bajaj sendiri sudah dua kali masuk Indonesia namun sayang hasilnya kurang menggembirakan. Pertama, masuk dengan membangun perusahaan sendiri bernama PT Bajaj Auto Indonesia namun harus menyerah.

Lalu pada 2013 kembali masuk ke Indonesia dengan menggandeng Kawasaki, namun kembali gagal. Pulsar 200NS yang jadi andalannya tidak dapat terjual dengan kuota yang dikehendaki.

"Sekarang Bajaj datang kembali dengan brand KTM. Tentunya Bajaj masuk ketiga kalinya di Indonesia. Dan harus sukses!" kata President Director PT Penta Jaya Laju Motor (PJLM) Kristianto Goenadi.

Pihaknya yakin jika mereka akan sukses karena strategi yang diterapkan bukan "hit and run". Melainkan pendekatan yang dilakukan lebih terencana dan matang secara perhitungan.

"Membangun infrastruktur dan sistem adalah yang paling utama. Jadi yang ingin dilihat lebih dahulu adalah bagaimana perkembangan network, cara handle dealer, caramenangani aftersales, termasuk cara menangani back up sparepart," tambah pria yang akrab disapa Kris ini.  

Background-nya, PT PJLM juga ditopang oleh salah satu perusahaan komponen yang cukup besar di Indonesia yang bermarkas di Jawa Timur. Perusahaan ini juga memiliki pengalaman panjang memproduksi part OEM (Original Equipment Manufacturer) dan part aftermarket. Selain itu, juga memegang distribusi beragam komponen dari luar negeri seperti Jepang.

Sehingga diharapkan kolaborasi BAL dan PT PJLM mampu menjadi kekuatan besar di Indonesia. Apalagi, menurut Kris, KTM punya tiga komponen utama agar sukses. Pertama adalah desain yang european style. Kedua adalah brand premium yang mendunia. Ketiga adalah harga yang kompetitif.

"Itu sebabnya mereka berharap brand KTM bisa dijadikan sebagai kendaraan bagi Bajaj mencapai volume penjualan yang lebih sustainable," tutupnya. (otomotifnet.com)