Motegi – Jorge Lorenzo yang sempat membuka peluang untuk menantang Marc Marquez dalam perebutan gelar musim ini, jatuh ketika balapan di Motegi (16/10) tinggal empat lap lagi akibat salah pilih ban.
Pembalap tim Movistar Yamaha itu mengakhiri race ke-15 GP Jepang karena jatuh ketika berada di posisi kedua. Hal sama dialami rekan setimnya Valentino Rossi pada beberapa lap sebelumnya. Lorenzo pun berkomentar atas insiden itu.
Yaitu memilih kompon ban depan lebih keras. Karena dipercaya ban lebih lembut akan lebih baik untuk bisa bertarung meraih kemenangan melawan Marc Marquez.
"Saya baik-baik saja, kecelakaan itu tidak melukai saya lagi, ini tidak masalah. Masalahnya adalah saya tidak menyelesaikan lomba dan saya sangat kecewa karena saya bisa finish di tempat kedua. Tetapi saya kehilangan kesempatan besar,” kata Lorenzo.
"Saya sangat kecewa, karena saya membuat kesalahan. Saya mencoba untuk memacu terlalu banyak ketika motor tidak bekerja dengan baik dengan ban. Di Aragon (balapan sebelumnya) kami membuat keputusan yang baik dengan ban dan kali ini sebaliknya,” jelasnya.
"Kami memilih ban depan yang salah, dengan ban lembut saya pikir saya akan membuat perlombaan yang baik, karena ban depan saya di lap pertama bergetar dan mengunci. Saya tidak memiliki perasaan yang baik, itu sebabnya saya tidak bisa menjaga kecepatan dengan Marquez,” imbuhnya.
"Akhirnya, karena Dovizioso datang, saya memacu motor lebih dari sebelumnya di tikungan itu dan ban depan tidak memberi saya dukungan atau umpan balik dan saya jatuh,” kata pemilik inisial JL99.
“Itu sangat disayangkan, karena saya pikir kami memiliki potensi untuk memperjuangkan kemenangan dengan ban depan yang tepat. Tetapi itu tidak mungkin dan kami kehilangan kesempatan besar untuk menjadi yang kedua dalam klasemen,” ungkap Lorenzo.
"Saya ingin mengucapkan selamat Marquez, karena dia tidak memiliki keuntungan dari motornya tahun ini dan dia adalah pembalap yang paling konsisten, sehingga dia layak mendapat gelar kejuaran ini," ucap Lorenzo yang gagal mempertahankan gelarnya dan harus menyerahkan pada Marquez. (otomotifnet.com)