Volkswagen Scirocco R Bluroc

andy - Rabu, 26 Oktober 2016 | 15:16 WIB

(andy - )

Kecintaannya akan mobil Jerman semakin menjadi tatkala ia memiliki Volkswagen Tiguan yang biasa dipanggil FrozTig karena mobilnya yang dilapis warna Forzen. Begitu juga yang dilakukan pada Scirocco R hitam dari pemilik bernama lengkap Wedha Wiryawan ini.

Bosan dengan warna standarnya, Wedha pun lantas membeli bahan stiker di Aneka Warna, Sunter Jakarta Utara. Pilihannya jatuh pada warna Matte Blue Metallic. Bukan merek ternama seperti Oracal yang jadi pilihannya melainkan stiker merek Avery Dennison yang harganya bisa dua kali lipat dari Oracal.

Kelebihan stiker buatan Amerika Serikat ini adalah sifat air bubble free. Maksudnya di sini, saat stiker dipasang di bodi mobil, ia tidak meninggalkan gelembung udara yang membuat pemasangan menjadi tidak rapi.

Sementara untuk pemasangan, Wedha mempercayakan pada workshop Super Station, di bilangan Kemayoaran, Jakarta Pusat. “Setidaknya habis sekitar 14 meter untuk satu mobil utuh,” tambah Wedha.

Untuk mengimbangi lampu belakang yang sudah smoke pada Scirocco R, lampu depan pun dilapis dengan stiker smoke hitam. “Lampu sama DRL depan dilapis pakai stiker. Lupa mereknya, yang pasti lebih bening dibanding Oracal yang terkesan buram,” ujarnya.

Urusan kaki-kaki, tentu saja tak luput dari sentuhan Wedha. Workshop Revolution di bilangan jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Satu set velg Niche ukuran 20 inci yang memiliki lebar 8,5 inci untuk depan sementara belakang memiliki lebar 10 inci.

Paduannya adalah karet bundar bermerek Falken Azenis berukuran 245/35R20 yang ditugaskan untuk membalut velg depan. Sedangkan di belakang pakai ukuran lebih lebar yakni 275/30R20.

Agar ruang spakbor lebih rapat dengan ban, per standar Scirocco R diganti dengan lowering kit dari Eibach Pro Kit. Hasilnya, BluRoc yang merupakan singkatan dari Blue Scirocco terlihat lebih keren.


Tuning Mesin
REFLASH HINGGA SISTEM PEMBUANGAN

Sektor mesin juga jadi perhatian utama Wedha. Tapi beda dengan kebanyakan orang yang memasang perangkat piggyback, ayah dari Owen ini justru mempercayakan workshop Clovertech yang punya cabang di Pluit, Jakarta Urata untuk reflash ECU mesin dan juga transmisi DSG hingga stage 2.

“Kelebihan dibanding piggyback, reflash bisa setting lebih detail dan disesuaikan dengan karakter mobil. Sementara piggyback setting sudah static enggak bisa diubah lagi,” papar Wedha.

Hasilnya, tenaga mesin yang mencapai 265 dk saat standar kini melonjak hingga mencapai 350 dk. “Transmisi DSG juga di-setting ulang untuk mengimbangi mesin yang sudah di-upgrade. Hasilnya jadi lebih responsif, walau kadang jadi tidak smooth,” ujarnya.

Agar lebih maksimal, diverter valve Go Fast Bits dipasang menggantikan diverter valve aslinya. Fungsi dari alat ini menjaga agar agar tekanan udara dari tubo tetap tinggi sehingga menghilangkan gejala lag pada turbo saat putaran mesin rendah.

Terakhir, saluran gas buang dari Armytrix dipasangkan mulai dari downpipe hingga muffler. Asiknya lagi karena sudah menggunakan sistem valvetronic secara elektrik, deru knalpot bisa disesuaikan sesuka hati.

Tinggal tekan tombol off jika ingin suara merdu, atau tekan tombol on agar suara lebih keras lagi. Atau cukup tekan auto, “Di putaran 3.000 rpm ke atas otomatis valve akan terbuka dan suara jadi lebih keras lagi,” tutupnya.


DATA DRESS UP:

Workshop:
Kaki-kaki : Revolution, Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan
Mesin : Clovertech, Pluit, Jakarta Utara
Stiker : Aneka Warna, Sunter & Super Station, PMK Kemayoran, Jakarta Pusat