Sepang - Dua pembalap muda Indonesia, Gerry Salim dan Andi Farid Izdihar atau biasa disapa Andi Gilang, sudah dua tahun turun di Asia Talent Cup (ATC). Tahun depan, kemungkinan besar keduanya tak lagi balap di event ini, sudah saatnya naik kelas!
"Iya nih, cuma saya dan Gilang yang 19 tahun, paling tua di ATC," kekeh Gerry saat ditemui jelang race pertama ATC seri Sepang, Malaysia sore lalu (29/10). Lalu kemana keduanya akan berlabuh nantinya.
"Belum ada info, saat ini fokus dengan balap yang ada. Kalau saya pribadi sih inginnya ke CEV Spanyol, tapi belum tahu apakah akan fokus ke Asia Road Racing Championship (ARRC)," curhat pembalap asal Surabaya, Jawa Timur ini.
Saat ini, selain turun ATC, Gerry Salim memang sudah berkiprah di ARRC kelas supersport 600 cc. Sedang Andi Gilang, di tahun yang sama juga turun di kelas CEV Moto3 di Eropa.
"Sebenarnya, penjenjangan yang dibuat ATC ini sendiri ada yang namanya 'Road to Red Bull Rokies Cup' di Eropa. Juara umum ATC pasti dapat tiket ke sana. Tapi karena motornya bukan Honda, tidak mungkin kami ambil jalur itu," tutur M Fadli, mentor pembalap-pembalap muda asuhan Astra Honda yang mendampingi Gerry dan Andi Gilang di ATC.
Jalur yang paling memungkinkan adalah seperti yang dipaparkan Shinji Tanaka, Block Leader Honda Motor Co.Ltd Motor Support Division. Stepnya dari ATC bisa langsung ke CEV Spanyol kelas Moto3. "Karakter motornya sama NSF250F (di CEV Moto3 NSF250RW), menggunakan prototype bukan motor produksi masal," ungkapnya.
"Karena goal Honda adalah menciptakan pembalap MotoGP dari Asia," tutupnya. (Otomotifnet.com)