Sebastian Vettel Lolos dari Hukuman

Kamis, 3 November 2016 | 11:01 WIB

Paris – Sebastian Vettel lolos dari sanksi setelah meminta maaf kepada race director F1 Charlie Whiting dan badan olahraga balap mobil dunia (FIA) atas kata-kata kasar sumpah serapah pada balapan GP Meksiko (30/10).

FIA mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (1/11) bahwa presiden Jean Todt telah memutuskan, tidak mengambil tindakan disipliner terhadap juara dunia empat kali Sebastian Vettel.

FIA menegaskan, bagaimanapun, bahwa setiap kejadian tersebut di masa depan akan mendapat surat panggilan untuk Pengadilan Internasional.
Pembalap Ferrari itu bisa menghadapi apapun, dari teguran sampai dilarang ikut balapan jika FIA telah memutuskan untuk mengambil tindakan disipliner.

FIA mengatakan, Vettel atas inisiatifnya sendiri, langsung mengirimkan surat kepada Whiting dan Todt, ia meminta maaf yang sebesar-besarnya atas tindakannya. Sebelumnya diperkirakan Vettel akan kena sanksi tidak boleh ikut balapan di GP Brasil.

"Dia juga menunjukkan bahwa dia akan menghubungi Max Verstappen (pembalap tim (Red Bull) dan bersumpah bahwa insiden seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi," lanjut FIA.

Emosi Vettel meledak pada lap penutup balapan hari Minggu. Ucapan sumpah serapahnya disiarkan ke penonton televisi di seluruh dunia.

Sebastian Vettel kehilangan trofi podium ketiganya di GP Meksiko karena dinilai aksinya membahayakan

Pembalap Jerman itu tampaknya frustrasi, tidak bisa melewati Verstappen sementara posisinya terancam Daniel Ricciardo. Pada lomba selama 71 lap itu, Verstappen finish ketiga, diikuti Vettel dan Ricciardo.

Vettel pun berhak naik podium setelah Verstappen dihukum 5 detik karena keluar dari trek dan mengambil keuntungan, saat bersaing dengan Vettel.

Namun kemudian, Vettel juga kena penalti 10 detik dan merosot ke tempat kelima, karena melakukan pergerakan di zona pengereman dalam rangka mempertahankan posisi dari sergapan Ricciardo. Posisi ketiga pun jadi milik pembalap Red Bull ini.

Sulit dibayangkan, Vettel yang sempat mendominasi kejuaraan denan juara dunia empat kali berturut-turut, perilakunya terus lepas kendali. Ini bisa jadi bencana buat dirinya dan tim Ferrari, jika tim kuda jingkrak ini memecatnya. (otomotifnet.com)