Figur: Fransiscus Soerjopranoto. Enggak Cuma Pakai Rumus

Parwata - Jumat, 25 November 2016 | 10:14 WIB

Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM PT Toyota Astra Motor (Parwata - )

 

Jakarta - Friendly, begitu sosok Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM)  ini.

Sosoknya memiliki ‘darah Toyota’, gampang akrab dan enggak pelit informasi khususnya terhadap kru media.

Suryo, demikian pria berdarah Yogyakarta kelahiran Jakarta ini disapa, memang sudah lama berkarier di Toyota.

Persisnya 21 tahun mengarungi hidupnya bersama Toyota. Pernah di dealer, 10 tahun di aftersales, sales dan sekarang marketing.

Salah satu tugas penting yang ia jalani adalah bagaimana memprediksi pasar otomotif nasional.

Di situ letak tantangannya karena kadang ada kondisi yang sulit dibaca akibat perubahan yang terjadi tiba-tiba.

“Saya hitung perkembangan market berdasarkan GDP. Momen-momen pasar juga kita baca. Tetapi ada yang missed saat misalnya subprime mortgage (2007),” terang Suryo.

“Lalu kebijakan uang muka minimal juga di luar prediksi kita,” lanjut lulusan 1990 Regina Pacis 1990, Teknik Elektro Universitas Atmajaya ini.

Tetapi, seperti halnya di Toyota, ada yang tak kalah menentukan selain menggunakan perhitungan matematis.