Data Lengkap Test Ride All New Honda CBR250RR Buat Harian Ala OTOMOTIF

Otomotifnet - Minggu, 4 Desember 2016 | 22:22 WIB

Test Ride All New Honda CBR250RR (Otomotifnet - )

Ternyata fitur Riding Mode benar berfungsi menyajikan beragam karakter mesin. Jika diamati dari grafiknya, perbedaan signifikan baik tenaga maupun torsi baru terjadi di atas 8.700 rpm. Tapi dengan catatan itu diukur dengan gas dibuka mentok alias WOT (wide open throttle), sampai limiter di 14.100 rpm.

Lalu bagaimana bedanya ketika di jalan? Pakai Comfort rasanya paling kalem kalau enggak mau dibilang lemot. Jadi walaupun gas dibuka spontan, putaran mesin naik perlahan dan dorongan dari mesin loyo. Pilihan ini pas untuk pemula atau ketika jalan licin saat hujan.

Ganti Sport, pada mode ini respon mesin jadi linear dengan bukaan gas, sesuai deh antara besarnya putaran gas dan teriaknya mesin. Dan bisa dibilang sejak putaran bawah terasa galak, karakternya pas untuk berkendara harian di dalam kota.

Sementara Sport+ istimewa, respon dari mesin berasio kompresi 11,5:1 ini jadi galak banget sejak bawah sampai atas! Tiap buka gas terasa nyendal-nyendal. Pas untuk yang doyan berkendara agresif atau sedang ngebut di sirkuit.

Namun secara garis besar karakternya tetap khas mesin overbore atau langkah piston pendek, baru teriak kencang di putaran tengah ke atas, tepatnya mulai 7.000 rpm sampai limiter di 14.100 rpm.

Oiya, ketika digeber mesin yang pakai throttle body downdraft ini terdengar sporti dan seakan minta makin dilecut, karena ada suara seperti ngorok di sekitar 4.000 rpm dan 7.000 rpm ke atas. Suaranya persis motor balap yang tanpa filter udara, ngroookkk... 

 

Tes Akselerasi
Enggak hanya uji pakai dyno, tes pakai Racelogic tentu jadi hal wajib untuk mengetahui seberapa cepat akselerasinya. Karena cari catatan tercepat, maka pakai Riding Mode Sport+ yang tenaganya terbesar.

Hasilnya mengejutkan, kita ambil contoh 0-60 km/jam, tembus 2,8 detik! Padahal rival sekelas masih main di atas 3 detik. Lalu lihat catatan meraih 0-100 km/jam, cuma 6,2 detik! Rivalnya 7 detik ke atas.

Apalagi kalau melihat hasil 0-201 meter, cuma 9,3 detik! Lengkapnya simak tabel. Cepatnya akselerasi tentu berkat tenaga besar yang dipadu bobot basah hanya 168 kg (ABS), pasti bikin power to weigh ratio besar.

Nah satu lagi yang menunjang adalah adanya ram air duct di balik fairing. Dengan tangkapan angin secara langsung, otomatis saat kecepatan tinggi mendorong udara ke ruang bakar lebih banyak dan cepat. Hasilnya di kecepatan tinggi makin ngacir!

Data Tes:
0-60 km/j: 2,8 detik
0-80 km/j: 4,2 detik
0-100 km/j: 6,2 detik
0-100 m: 6,1 detik (@98,6 km/j)
0-201 m: 9,3 detik (@122,3 km/j)
0-402 m: 14,7 detik (@144 km/j)
Top speed spido: 179 km/j
Top speed Racelogic: 167,4 km/j
Konsumsi bensin: 24 km/lt