Jakarta - Berbagai masalah pelik dihadapi calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk lima tahun ke depan. Salah satunya adalah masalah kemacetan dan sistem transportasi di Jakarta yang dijelaskan dalam debat Cagub (27/1).
Bagi paslon (pasangan calon) Anies Baswedan & Sandiaga Uno, mereka punya cara tersendiri, yaitu dengan membangun sistem angkutan umum terintegrasi.
"Masyarakat nantinya hanya menyiapkan 5000 rupiah, tidak hanya untuk Transjakarta, tetapi juga untuk mikrolet. Dengan lima ribu, pindah angkutan umum lainnya tanpa harus bayar. Seperti tiket terusan. Dan itu dilakukan secara terintegrasi," papar Anies.
Dengan jumlah 13 juta sepeda motor dan 4 juta mobil pribadi memang keengganan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum menjadi masalah. Maka dari itu paslon nomor 3 ini menginginkan transportasi yang berbasis massal. Cukup untuk menampung banyak orang sekali jalan.
"Kalau hanya kendaraan pubik saja bisa ojek, namun tidak masal. Arahnya kemana? kepada pnggunaan seperti transjakarta, bus, minibus. Dan yang akan kita kembangan adalah sistem transportasi yang terintegrasi itu," sambung Anies.
Mikrolet yang mulai berintegrasi tersebut, nantinya tidak hanya berada di Jakarta, juga seperti kota-kota kecil di sekitarnya sepert Tangerang, Depok, dan Bogor. "Soalnya kan yang ada di Jakarta yan bukan orang Jakarta saja," pungkasnya. (Otomotifnet.com)