Jakarta - Mantan pembalap motor Supersport 600, Muhammad Fadli akan kembali bekompetisi di ajang balap 22 Februari mendatang di Bahrain. Namun, pria berusia 32 tahun tidak berlomba sebagai atlet balap motor, tetapi atlet balap sepeda paracycling di Kejuaraan Balap Sepeda Asia.
Fadli menjadi pembalap sepeda paracycling pertama dari Indonesia yang diikutsertakan oleh Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) yang diikut sertakan dalam kompetisi kaum difabel tersebut.
Nantinya, ayah dari Muhammad Ali itu akan berlomba di kelas C4, kelas bagi atlet difabel yang kehilangan kaki di bagian bawah lutut. Ini menjadi pertanda akan keseriusan ISSI dalam membina atlet paracycling.
"Kemampuan kaki kiri saya memang belum imbang dibandingkan dengan kaki kanan. Kekuatan kaki kiri saya untuk menggowes baru 30 persen dibandingkan kaki kanan saya," ujar Fadli yang dikutip dari Harian KOMPAS.
Latihan sepeda memang menjadi rutinitasnya untuk mengembalikan kemampuan fisik. Hal ini lah yang ditemukan oleh Puspita, Ketua Komite Paracycling PB ISSI. "Saya bertemu Fadli ketika sedang latihan sepeda bersama komunitasnya. Sepeda memang tidak asing bagi para pembalap motor. Pembalap motor memang biasa melatih fisik dengan bersepeda ratusan kilometer," tutur Puspita.
Fadli yang mendapatkan sponsor dari Technobike, distributor sepeda yang memberikannya sepeda dengan merek Look memang kerap latihan sepeda dengan jarak yang jauh bersama mantan rekan setim dan juniornya, Dimas Ekky Pratama. Siap harumkan nama Indonesia lagi, Komandan! (Otomotifnet.com)