Phillip Island – Tanpa winglet (sayap tambahan), pembalap Ducati Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso kewalahan mengendalikan motor Desmosedici GP17 di tikungan sirkuit Phillip Island, Australia.
Pada tes di Sepang, Malaysia, Ducati membuat persaingnya keringatan dengan catatan waktu yang fantastis. Tetapi di Phillip Island situasinya berubah.
Jorge Lorenzo sebagai pendatang baru di tim Ducati kurang senang mengenai stabilitas motornya.
"Di trek ini, kita merasakan tidak adanya sayap terutama dalam hal stabilitas," kata Lorenzo yang finish ke-11 pada tes pramusim di Phillip Island hari pertama.
Hari kedua ia terus berjuang, menempati posisi yang sangat tidak biasa bagi juara dunia MotoGP tiga kali, urutan ke-15. Lebih lambat 1,350 detik dari pembalap tercepat Maverick Vinales (Yamaha).
“Kami mencoba beberapa solusi set-up yang berbeda, saya optimis meskipun kita masih berada di belakang," ujar Lorenzo yang menempati posisi kedelapan waktu kombinasi selama tes tiga hari.
Padahal ketika tes pramusim di Sepang, Malaysia dua pekan lalu, Lorenzo menunjukkan progres yang bagus.
Masalahnya, saat ia melibas tikungan. “Pada beberapa tikungan saya tidak percaya diri untuk masuk cepat dan kemudian membuka gas, jadi saya kehilangan banyak waktu di situ,” jelasnya.
Dovizoso mengaku kurang cepat saat melaju di tikungan. Berpengalaman empat tahun lebih menggeber Desmosedici, ia bilang motor mengalami sedikit kekurangan dengan tidak adanya sayap.
Namun ia sedikit lebih baik karena ada di peringkat ketujuh waktu tes keseluruhan.
Sayap tambahan sebagai peranti aerodinamika yang membuat motor tambah stabil, dipelopori tim Ducati dua tahun lalu kemudian dipalikasi semua tim. Tahun ini pemakaiannya dilarang. (Otomotifnet.com)