Totalitas bangun mobil ala Chicano
Tangaerang - Mohammad Andrey Alkahfi punya selera modifikasi berbeda dari teman seumurnya. Mahasiswa Universitas Budi Luhur, Jakarta ini pecinta berat aliran lowrider khas Amerika.
Aliran Lowrider sendiri punya ciri khas mobil Amerika tua yang ceper, dengan suspensi udara atau sistem hidrolik, juga warna bodi centil cenderung bling-bling. Gaya ini memang aslinya dipopulerkan kaum Chicano (warga keturunan Meksiko di Amerika) di California, awal tahun 1960-an.
Kesukaannya Berawal Dari Sepeda Lowrider
“Awal mula suka sepeda lowrider, lama-lama malah pengin bangun mobilnya sekalian,” kekeh Andrey yang mendapatkan sedan tahun 1961 ini beberapa tahun lalu di daerah Tangerang.
Enaknya, kondisi unit idaman didapat masih prima. Hanya demi gaya lowrider, modifikasinya tak tanggung-tanggung. Ubahan paling ‘lowrider’ adalah warna.
“Pengecatan seperti ini butuh waktu 6 bulan,” katanya yang mempercayakannya pada seniman pinstriping Rio Bronx. Sebagai cat dasar, dipilih kelir oranye xirallic demi tujuan show off. Di atas permukaan cat oranye tersebut, dimainkan grafis garis warna ungu yang dibikin lewat teknik masking.
Sebagian bodi malah diberi detil goldleaf, partikel metal warna emas. Ini yang bikin konsep lowrider-nya lebih terangkat. Agar penampilan lowrider-nya makin total, kabin juga turut didandani. Terutama penggantian bahan jok asli dengan bahan MBtech warna oranye, dikombinasi ungu dan biru.
“Supaya senada dengan warna cat luar, dasbor juga ikutan dicat,” kekeh pengoleksi sepeda lawas Schwinn ini. Kunci sukses gaya lowrider lainnya adalah aplikasi suspensi udara yang tujuannya bikin bodi lebih rebah dalam sekejap.
Sebagai peranti ‘turun-naik’, dipasang suspensi udara tipe CTS 4 titik. Sementara pelek pakai Riddler ukuran 15x(7+8) inci yang dilapis alas karet Toyo 800+ ukuran 215/70R15.
Sudah bisa dipastikan, kalau Impala ini jadi salah satu pionir gaya lowrider di sekitaran Tangerang. * Rendy/otomotifnet.com