Bali - Sedikitnya 3.000 anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) keluhkan kebutuhan sertifikasi nomor mesin dan rangka serta penggunaan halfcut bagi 20.000 unit koleksi mobil kuno.
"Anggota komunitas mobil kuno 3.000 orang dan mobilnya bisa sampai 20.000 unit. Jarang ke jalanan tapi membayar pajak. Kita punya surat tapi persoalan nomor rangka dan mesin. Lebih baik halfcut dari Malaysia. Itu terjadi dari market kita," ujar Jos Darmawan, Dewan Pembina PPMKI Bali, Rabu (8/3).
Sementara, Presiden Institut Otomotif Indonesia, I Made Dana Tangkas menuturkan, pihaknya menilai Indonesia masih konservatif mengenai remanufacturing engine.
"Untuk remanufacturing engine, Indonesia belum di accept Pemerintah. Kalau konteks dalam negeri masih bisa. Indonesia masih konservatif," kata I Made Tangkas.
Sedangkan, Datuk Madani, CEO Malaysia Automotive Institute (MAI) mengatakan, persoalan remanufacturing engine bisa dikerjakan dengan kerjasama antara IOI dan MAI.
"Persoalan ini salah satu project yang bisa dikerjakan antara IOI dan MAI sehingga menjadikan kita akan membangun bersama dari segi mesin sertifikasi Malaysia yang bisa dipakai di Indonesia," tutur Datuk Madani.
Halfcut merupakan istilah yang sering digunakan pegiat otomotif untuk mengupgrade atau restorasi mesin mobil yang diperoleh import dari negara asal produksi (Otomotifnet.com)