Jakarta - Velocity sejatinya berfungsi untuk membuat aliran udara yang masuk ke dalam throttle body dan ruang bakar lebih terarah. Dan klaimnya, velocity pada Yamaha NMAX atau Aerox 155 VVA punya pengaruh besar. Masa sih?
Yuk, kita buktikan barang yang dijajakan oleh Yohannes Sirait, punggawa MM Customs ini. “Kita udah jual velocity untuk NMAX ini hingga 300 biji,” ujarnya, harga retailnya Rp 250 ribuan.
Lain dengan velocity pada motor balap, velocity berbahan galvanis ini menggantikan karet jalur udara dari throttle body ke boks filter udara. “Pemasangannya gak ada ubahan tuh, bisa langsung kepasang di Aerox 155,” ucap Donny Alfariza alias Donz yang juga memakai velocity ini di Aerox 155 kesayangannya.
Dites di Sportisi Motorsport menggunakan Aerox 155 standar ting-ting, diukur menggunakan Dynojet 250i. Sayangnya saat men-dyno motor ini tidak bisa sampai limiter, karena ECU membaca roda depan atau spidometer tidak berputar makanya pengapian mesin diputus sekitar 6.500 rpm. Jadi hanya dites performanya sampai 6.500 rpm saja.
Setelah beberapa kali gas, didapat tenaga maksimum keadaan standar 10,09 dk di 6.500 rpm dan torsi maksimumnya 11,12 Nm pada 6.400 rpm, sedangkan dipasangkan velocity tenaga maksimumnya 9,24 dk di 6.400 rpm dan torsinya 10,57 Nm pada 5.900 rpm.
Meski lebih rendah di puncaknya, namun jika dilihat dari grafik dyno mulai dari rpm rendah versi velocity memang lebih unggul mencapai 0,20 dk dan 0,16 Nm sampai akhirnya versi standar lebih unggul mulai di sekitar 5.800 rpm.
Itu berarti dengan menggunakan velocity ini Aerox 155 akan lebih gesit di rpm rendah, cocok untuk pengendara yang sering melewati kondisi stop and go. Melihat dari sisi AFR (Air Fuel Ratio) juga ada perubahan, dengan menggunakan velocity AFR bermain di angka 12,95 : 1 sedangkan standar hanya bermain diangka 13 : 1.
Dengan memakai velocity ini bensin menjadi lebih kaya, klop buat yang mau mengkombinasikannya dengan knalpot racing.
Mau coba? (Fariz / Otomotifnet.com)