Insiden Penembakan Saat Razia, Ini Kata Komandan Tim Jaguar

toncil - Rabu, 19 April 2017 | 21:47 WIB

(toncil - )

Jakarta - Insiden penembakan satu keluarga bermobil saat razia di Lubuklinggau, Sumsel (18/4) menjadi perhatian banyak pihak. Komandan Tim Jaguar Polresta Depok menyatakan bahwa tidak ada SOP (Standard Operating Procedure) utuk menembak saat razia. 

Komandan Tim Jaguar, Ipda Winam Agus mengatakan, sebaiknya razia yang dilakukan pihak kepolisian sesuai dengan SOP yang memiliki administrasi resmi. Dilengkapi alat kelengkapan razia seperti buku tilang, senter dan lampu flash saat malam hari serta papan informasi 50 - 100 m sebelum di titik razia. 

Namun, apabila pengendara kabur saat dilakukan razia, Kepolisian akan melakukan pengejaran. 

"Apabila ada masyarakat yang di stop namun tidak berhenti, dilakukan pengejaran. Apabila tetap membandel, selaku petugas harus memperhatikan keselamatan petugas itu sendiri maupun si pelanggar," ujar Ipda Winam Agus kepada OTOMOTIFNET. 

Berkaitan dengan insiden penembakan di Lubuklinggau, Sumsel, tidak ada SOP untuk dilakukan penembakan saat razia. Tapi ada pengecualian bagi pelaku kejahatan yang melakukan perlawanan, maka Kepolisian akan melakukan tindakan tegas dan terukur. 

"Kecuali apabila diadakan pengejaran tenyata si pelanggar tersebut adalah pelaku kejahatan dan melawan dengan melakukan penembakan, maka akan dilakukan yang tegas pula namun terukur, dengan maksud melumpuhkan dan menghindari korban dari pihak masyarakat lainnya," tambah pria yang menjadi pelatih fisik kepolisian.  (Otomotifnet.com)