Jakarta - PT Astra International Tbk mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 5,08 triliun pada kuartal pertama tahun ini.
Angka tersebut mengalami pertumbuhan 63 persen dibanding laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,11 triliun.
Tumbuhnya laba itu lantaran perusahaan bentukan William Soeryadjaya ini mampu meraup pendapatan yang tumbuh sebanyak 16 persen. Dari posisi Rp 41,88 triliun menjadi Rp 48,78 triliun di akhir Maret 2017. Hal itu juga mendorong laba per saham perseroan menjadi Rp 126 per saham.
Prijono Sugiarto selaku Presiden Direktur PT. Astra International Tbk mengatakan sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada kuartal pertama 2017 ini.
"Ke depan, Grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Di dukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi, walaupun bisnis otomotif diperkirakan menghadapi persaingan harga yang lebih kompetitif," ujar Prijono Sugiarto selaku orang nomor satu di Grup Astra di acara RUPST PT Astra International Tbk Hotel Mulia, Senayan Jakarta Pusat, Kamis (20/4).
Pada kuartal I-2017, segmen otomotif dari Grup Astra mencapai pangsa pasar yang kuat untuk mobil dan motor. Penjualan mobil secara nasional mengalami peningkatan, sementara penjualan motor secara nasional menurun. Kinerja segmen jasa keuangan mengalami peningkatan ditandai dengan perolehan profit dari Bank Permata.
"Sementara itu, kenaikan harga komoditas menghasilkan perbaikan kinerja dari divisi alat berat dan agribisnis," jelas Prijono.
Laba bersih dari otomotif grup naik 45 persen menjadi Rp 2,3 triliun, khususnya diakibatkan momentum kesuksesan penjualan model-model baru yang diluncurkan 2016 dan terus berlanjut hingga 2017. (Otomotifnet.com)