Untungnya, disediakan armrest di kiri dan kanan kedua jok yang sudutnya bisa diatur fixed sesuka hati dan barang besar apa pun jadi bisa diletakkan di antaranya.
Satu lagi, ini berarti menyisakan walkthrough cabin atau penumpang depan dapat dengan mudah pindah ke kabin belakang dengan berjalan kaki saja.
Menaiki van dengan dimensi lebih tinggi dibanding lebarnya, jelas tak bisa berharap banyak dari segi handling. Meski mode Sport memang membuat body roll sedikit berkurang dan feel setir lebih responsif, namun sama sekali tidak menyembunyikan dimensi kotak bongsor aslinya saat menikung kencang.
Justru membuat rebound berlebih cepat dan memberi rasa kurang nyaman di kabin ketika melewati polisi tidur.
Di mode Comfort-pun, suspensi Caravelle tak bisa dikatakan empuk, namun cukup untuk membuat seisi kabin nyaman. Karakternya kurang lebih mirip dengan Hyundai H-1, sehingga sebaiknya mengurangi kecepatan ketika bertemu jalan dengan kontur rusak maupun speed bump untuk mengurangi bunyi-bunyi tidak diinginkan di dalam kabin.
Performa dan Konsumsi
Dengan berat kosong lebih dari 2,3 ton, jangan berekspektasi banyak soal performanya.
T6 jelas bukan tandingan Alphard Executive Lounge yang memiliki mesin V6, namun paling tidak akselerasi 0-100 km/jam dalam 10,1 detik terbilang sangat cukup.
Meski begitu, harus dibiasakan dengan karakter mesin 2.0 TSI yang seperti digunakan di VW Golf MkVII GTI ini.
Karakter saat pertama kali digas memang cukup kuat, namun akan ada jeda bila di-kickdown hingga putaran mesin menyentuh lebih dari 2.000-an rpm dan turbonya mulai beraksi, persis seperti karakter mesin diesel. Yang perlu dipuji, adalah perpindahan ekstra-cepat dari transmisi DSG 7-percepatannya.
Namun itu pun, perlu dibayar dengan konsumsi bahan bakar yang cukup memprihatinkan.
Dengan Pertamax Turbo yang memiliki RON 98, kami dengan susah payah mendapatkan angka konsumsi di atas 7 km/liter ketika berkeliling di kemacetan Jakarta. Meski memang, hal ini sangat dimaklumi mengingat dimensi raksasanya.
Data Tes Akselerasi dengan Racelogic | |
0-60 km/jam | 4,5 detik |
0-100 km/jam | 10,1 detik |
40-80 km/jam | 4,3 detik |
0-201 m | 11,6 detik |
0-402 m | 17,7 detik |
Data Tes Konsumsi Bahan Bakar | |
Dalam Kota | 7,7 km/liter |
Luar Kota | 9,5 km/liter |
Konstan 60 km/jam | 19,3 km/liter @ 1.150 rpm 6th |
Konstan 100 km/jam | 14,3 km/liter @ 1.650 rpm 7th |
Fitur
Untuk memulai saja, ada lampu otomatis dengan LED, DRL, cornering light dan foglamp. Kemudian berlimpahnya sensor parkir di depan dan belakang, serta kamera mundur dengan resolusi yang sangat baik membuat parkir jadi lebih mudah.
Spion lipat elektrik, heated seats dan mirror, ECM, cruise control, pintu geser elektrik, sunroof depan elektrik dan sound system dengan output yang sangat menghibur di dalam kabin sebenarnya sudah merangkum setiap hal yang dibutuhkan untuk sebuah mobil keluarga.
Namun bukan tanpa kekurangan, bila saja sudah disematkan remote keyless entry dan tombol start/stop engine, maka fitur di Caravelle T6 bisa dibilang sangat lengkap.
Auto lock juga entah mengapa tidak ditemukan, sedangkan absennya bagasi elektrik berarti menutup pintu bagasi beratnya tersebut menjadi sulit.
Akomodasi
Selain ruang belakang super-fleksibel, Caravelle generasi ke enam ini juga memiliki tempat penyimpanan yang luar biasa banyak.
Di depan saja, masing-masing pintu memiliki dua storage raksasa, satu di atas dan satu di bawah. Di sebelah jok, juga ada kantung terintegrasi.
Kemudian belum lagi melongok dasbornya, ada satu laci besar di atas, satu di balik panel piano black-nya, satu di bawahnya dan tiga di bawah fascia tengah.
Di bawah kedua jok tengah, juga ada laci besar yang bisa dibuka. Belum lagi di bawah meja lipatnya, yang juga menyembunyikan kompartemen tertutup dan terbuka.
Di bawah jok baris ketiga? Yup, ada juga laci yang bisa menyembunyikan sepatu misalnya.