TANGERANG-Menjadi petugas patroli jalan tol ternyata bukan hanya bisa melaporkan kondisi jalan yang diawasinya.
Tapi juga harus punya mental kuat menghadapi peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi.
Seperti dikisahkan Rahmatulloh, Manajer Pelayanan Lalu Lintas dan Informasi Operasional Astra Infra Toll Road yang sepuluh tahun ini mengawasi kondisi tol Tangerang-Merak.
Komandan dari 150 anggota ini memegang tugas yang berhubungan dengan lalu lintas, kecelakaan hingga keamanan dan ketertiban di jalan tol.
Tak heran, banyak pengalaman menghadapi kejadian memprihatinkan soal kecelakaan.
“Kecelakaan bisa terjadi kapanpun meski infrastruktur sudah dipenuhi. Seperti rambu dan guidance. Tapi soal kecelakaan kendaraan umumnya pengaruh manusia,” ucap Rahmat, demikian ia disapa.
Adapun pengalaman mengenaskan yang pernah dialami Rahmat ketika ia tidak bisa mengindentifikasi apakah korban yang sudah tidak berbentuk lagi di hadapannya adalah manusia atau binatang yang tertabrak.
“Korban yang tidak terindentifikasi karena sudah tergilas kendaraan di belakangnya , kadang-kadang bikin kita bingung, ini (bagian tubuh) orang atau binatang. Begitu ditemukan potongan pakaian atau sarung barulah kita tahu itu manusia,” terang Rahmat.
Di situlah ia dan timnya harus mengesampingkan perasaan saat mengevakuasi korban.
“Kami harus memisahkan kemampuan melakukan pertolongan dan perasaan iba. Sebab petugas kan juga ngeri,” lanjutnya.