Ia juga pernah mengevakuasi korban dengan kondisi kepala terpisah dari badan. Hal tersebut terjadi akibat tabrak belakang.
“Ngeri, itu terjadi karena tabrak belakang. Trailer menabrak sedan di depannya sehingga masuk ke kolong trailer,” ucap Rahmat.
Maka itu, menenteng organ-organ tubuh manusia yang terpisah saat evakuasi korban kecelakaan fatal merupakan bagian dari tugasnya.
Tapi, bukankah kecelekaan harus ditangani pihak kepolisian?
Menurut Rahmat, tim rescue jalan tol memiliki kewenangan mengevakuasi korban.
“Tim evakuasi diberi kewenangan sepanjang proses dokumentasinya kita lalui.”
“Sebab biasanya ada proses investigasi TKP, itu harus sesuai prosedur yang disepakati dengan kepolisian. Karena kita juga mengejar kecepatan untuk menormalkan lalu lintas,” terang Rahmat.
“Tetapi sering juga kita lakukan bersama-sama dengan kepolisian,” lanjutnya seraya menjelaskan dokumentasi tersebut berupa memotret lokasi kecelakaan dan posisi-posisi korban.
Pengalaman lan yang enggak kalah menyeramkan adalah ketika sekitar dua minggu lalu ada truk tangki BBM berkapasitas 32 ribu liter, salah satu sekat tangkinya sobek.
Sehingga BBM mengguyur ruas jalan yang dilewatinya.