Otomotifnet.com – Wujud nyata Suzuki Baleno terbaru sudah di depan mata, dan pembukaan keran penjualannya pun hanya tinggal menunggu waktu.
Kini, Baleno hadir dalam wujud sebuah hatchback, berbeda dari para pendahulunya yang semuanya bermodelkan sedan kompak.
Suzuki Baleno mempunyai perjalanan yang cukup panjang di Indonesia.
Sebelum Baleno Hatchback meluncur, Baleno sedan sudah lebih dulu mengaspal di Indonesia selama 14 tahun (1996-2010).
Masa kejayaan Suzuki Baleno berlangsung dari pertama kemunculannya sampai awal era 2000-an.
Dengan kata lain, Baleno mencapai era keemasan dengan generasi pertamanya.
Wajar bila Suzuki Baleno mampu meraih kesuksesan bersama generasi pertama tersebut.
Sebab pada waktu itu, pemain di kelas sedan kompak memang terbilang sepi.
Awal Kemunculan
Suzuki Baleno pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1996 sebagai penerus Suzuki Esteem.
Suzuki Baleno generasi awal, karburator jadi yang paling populer
Waktu itu, mesin yang diusungnya berkapasitas 1.600 cc dengan teknologi full injeksi.
Kekuatan Suzuki Baleno generasi pertama ini ada pada konsumsi BBM yang irit dan bantingan suspensi yang empuk.
Makanya mobil ini tidak membutuhkan waktu lama untuk dapat memikat hati konsumen.
Salah satu kelemahan Suzuki Baleno keluaran pertama ini adalah ia hanya memiliki satu varian bertransmisi manual 5 percepatan.
Ya, pada model ini tidak terdapat pilihan transmisi otomatis. Tapi kondisi konsumen saat itu beda dengan sekarang yang mensyaratkan transmisi otomatis.
Baleno generasi pertama versi facelift (2000-2002), eksteriornya lebih membulat lagi ditambah fitur seperti tilt steering, central lock, power power steering, dan head unit double DIN. Tahun 2001, menguasai pasar sedan sampai 32,5 persen
Facelift Pertama
Memasuki babak baru, Suzuki melakukan facelift terhadap Baleno, 2000.
Di bagian eksterior, perubahannya hanya pada gril, lampu utama, dan pelek.
Sementara di interior, perubahannya hanya meliputi dasbor dan model instrumen cluster.
(BACA JUGA: Hebat nih Orang, Mobil Mati Bisa Jadi Duit)
Pada versi facelift ini, kapasitas mesin Baleno menyusut 100 cc menjadi 1.500 cc.
Efeknya, konsumsi BBM Baleno ini jadi lebih irit dari sebelumnya. Pilihan transmisi otomatis yang sebelumnya absen akhirnya dihadirkan oleh Suzuki.
Jika dibandingkan sebelumnya, pamor Baleno facelift sempat tergoyahkan karena mobil ini mendapat perlawanan serius dari Toyota Soluna dan Honda City Type Z.
Baleno Next-G
Generasi kedua (2003-2006), nama lainnya adalah Baleno Next-G, mesin yang berkode M15A DOHC 16 valve termasuk canggih dan tetap irit
Sebagai bentuk serangan balik terhadap para rivalnya, pada 2003, Suzuki meluncurkan generasi kedua Baleno yang diberi nama Baleno Next-G.
Baleno Next-G merupakan versi sedan dari Suzuki Aerio. Makanya wajah, desain interior, dan mesin yang digunakan oleh Baleno Next-G sama persis dengan Aerio.
Hal yang cukup menarik dari Baleno Next-G adalah instrument clusternya yang sudah menggunakan model digital.
Bahkan mobil ini diklaim sebagai pelopor di kelasnya yang menggunakan instrument cluster digital.
Suzuki Baleno Next-G
Untuk jantung pacunya, Suzuki Baleno Next-G menggunakan mesin berteknologi VVT dengan kode M15A berkapasitas 1.500 cc empat silinder yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 100 dk dan torsi 133 Nm.
Desain Baleno Next-G kala itu mengundang banyak pro dan kontra karena mobil ini dinilai memiliki desain yang kurang proporsional untuk sebuah sedan kompak.
Facelift Baleno Next-G
Pada 2005, Suzuki melakukan facelift terhadap Baleno Next-G.
Kini tampilan luar mobil ini jadi lebih menarik berkat penggunaan body kit dan desain gril baru.
Warna interior Baleno Next-G yang sebelumnya berkelir beige berubah jadi hitam di versi facelift-nya.
Selain itu, desain dasbor juga diremajakan, dan instrument cluster digital diganti dengan model analog seperti mobil pada umumnya.
Fitur Baleno Next-G facelift juga jadi lebih lengkap dengan adanya Multi Information Display (MID) yang terletak di tengah dasbor.
Suzuki tidak melakukan revisi di sektor mesin sehingga Baleno Next-G facelift memiliki output tenaga dan karakter mesin yang sama dengan sebelumnya.
Neo Baleno
Generasi ketiga (2008), muncul dengan tampilan sama sekali baru dan berplatform crossover, mesin M15A DOHC 16 valve sudah diseting ulang supaya bisa 'minum' bensin daerah
Pada tahun 2008 generasi ketiga Baleno lahir dan diberi nama Neo Baleno.
Jika generasi Baleno Next-G berbagi basis dengan Aerio, Neo Baleno melakukannya dengan Suzuki SX-4.
Unit mesin yang digunkan Neo Baleno sama seperti yang dipakai pada model sebelumnya.
Kendati demikian, Neo Baleno mempunyai fitur yang lebih lengkap dari Baleno Next-G.
Masih sama seperti Baleno Next-G, Neo Baleno juga menuai banyak pro kontra dari desainnya yang masih dinilai kurang proporsional dan terlalu tinggi untuk ukuran mobil sekelasnya.
Mungkin hal itu lah yang menyebabkan penjualan Neo Baleno kurang menggembirakan, hingga pada kahirnya Suzuki tidak lagi menjualnya pada 2010.
Baleno Hatchback
Setelah tujuh tahun meninggalkan dunia otomotif roda empat, Suzuki akhirnya melakukan “reinkarnasi” Baleno ke dalam bentuk Hatchback.
Peluncuran mobil ini dijadwalkan akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Maka itu, Suzuki masih merahasiakan fitur, dan harga jualnya nanti.
Kendati demikian, Suzuki mengatakan bahwa Baleno Hatchback akan menggunakan mesin berkapasitas 1.400 cc milik Ertiga, demikian juga dengan transmisinya.
Rival Suzuki Baleno
Di setiap generasinya, Suzuki Baleno selalu mendapat perlawanan dari kubu Honda dan Toyota.
Ada Honda City Z dan Toyota Soluna yang hadir sebagai penantang Suzuki Baleno generasi pertama.
Memasuki generasi Baleno Next-G, lagi-lagi perlwanan datang dari Honda City i-DSi/i-VTEC dan Toyota Vios yang merupakan penerus Toyota Soluna.
Ketika Toyota Vios dan Honda City sudah berganti model pada 2007 dan 2008, mereka kembali menjadi rival tangguh untuk Neo Baleno.
(BACA JUGA: Ini Yang Kami Suka dan Tidak Suka dari Honda City)
Nampaknya Toyota Vios maupun Honda City memang terlalu tangguh untuk Suzuki Neo Baleno.
Buktinya, mobil ini “gugur” pada 2010, sedangkan kedua rivalnya sama-sama sudah berganti model pada 2014.
Baleno Hatchback tampaknya akan menciptakan pasarnya sendiri yang mungkin akan membuatnya tidak memiliki lawan yang sepadan.
Soalnya, Suzuki mengatakan bahwa mobil ini bukanlah hatchback murni.
Harga Pasaran
Mengenai harga pasaran bekasnya, kami mengambil harga termurah sebagai patokan.
Suzuki Baleno keluaran 1996 rata-rata dihargai Rp 45 juta. Jika kondisinya prima, ada saja yang berani membuka harga di angka Rp 55 juta.
Untuk Baleno Millenium keluaran 2000, harganya berkisar antara Rp 52-60 jutaan. Harga terebut tentu saja dipengaruhi oleh kondisi mobilnya.
Secara mengejutkan, ada beberapa orang yang mau melepas Baleno Next-G 2003 dengan banderol Rp 52 juta.
Tapi jika kondisi mobilnya mulus, tidak sedikit pula yang baru mau melepasnya dengan harga Rp 75 juta.
Versi facelift Baleno Next-G keluaran 2005 saat ini bisa didapat mulai dari harga Rp 65 hingga 75 jutaan.
Jika berminat meminang Neo Baleno rakitan 2008, maka anda harus menyiapkan kocek antara Rp 85 sampai Rp 95 jutaan. Karena populasinya tidak terlalu banyak, maka anda harus lebih bersabar dalam melakukan perburuan Neo Baleno. (Otomotifnet.com/Nugie)