Eropa – Pendatang baru MotoGP di tim Yamaha Tech3, Johann Zarco, memberi kode keras yang bisa “mengancam” ikon MotoGP yang juga juara dunia sembilan kali Valentino Rossi.
Johann Zarco terjun ke MotoGP musim ini setelah menjadi juara dunia kelas Moto2 2015 dan 2016.
Pada penampilan perdananya di GP Qatar, secara mengejutkan ia memimpin lomba di lap pertama, bisa unggul 2 detik sampai akhirnya ia jatuh di lap keenam.
(BACA JUGA: Video Rossi Serempeten dengan Zarco di GP Belanda)
(BACA JUGA: Ini Kata Johann Zarco Tentang Insiden dengan Rossi di MotoGP Amerika)
Bersama tim satelit Yamaha yang menggunakan motor 2016, ia sering merepotkan pembalap papan atas, termasuk tim pabrikan Yamaha.
Beberapa kali Johann Zarco finish di depan Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Seperti di GP Spanyol, Catalunya dan terakhir di Austria pekan lalu.
Bahkan Rossi pernah merasakan panasnya persaingan dengan Zarco pada putaran ketiga di Austin, Amerika.
Mereka terlibat bentrokan saat memperebutkan posisi ketiga.
Rossi yang bermaksud menghindari senggolan, memilih keluar trek, namun mendapat penalti karena dianggap mengambil keuntungan dengan memotong jalur.
Nah, setelah GP Austria kemarin, dengan finish di depan Rossi dan Vinales, Zarco mulai sesumbar.
Melihat kontraknya diperpanjang sampai 2018, kedepannya ia ingin mendapatkan motor baru dari pabrikan.
Seperti dilakukan Ducati kepada pembalap tim satelit Pramac, Danilo Petrucci yang kini menunggang motor 2017 yang sama dipakai pembalap pabrikan Ducati.
"Saya ingin motor pabrikan di masa depan dan memiliki balapan hebat seperti yang saya alami di Spielberg (GP Austria),” kata Johann Zarco kepada surat kabar Spanyol, Marca.
“Dengan finis di depan mereka (Rossi dan Viñales) adalah cara terbaik untuk mendapatkannya," ujarnya.
Hmm.. kode keras nih buat Rossi yang terus berusaha jadi juara dunia pada usianya yang semakin uzur.
Bisa jadi Rossi terus dikecundangi Zarco kalau mendapat spek motor yang setimpal. Bahaya nih. (Otomotifnet.com)