Jakarta- Pengamat transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan menilai rencana pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap di Tol Cikampek tidak efisien sehingga ia mengatakannya 'latah'.
"Seharusnya jangan tiba-tiba bikin ganjil-genap tol Jakarta-Ciampek. Jangan latah dong kayak pembatasan bagi pemotor di jalan Sudirman-Thamrin," kata Tigor kepada OTOMOTIFNET di Jakarta, Minggu (20/8).
"Inikan namanya latah (ikut-ikutan), kajiannya mana? Apa dasarnya dan apa alasannya? Sehingga memutuskan berlakukan sistem ganjil-genap di tol Cikampek," ungkapnya.
Menurut Tigor, seharusnya pemerintah melakukan pengkajian terlebih dahulu kepada masyarakat, jangan langsung menembaKkan adanya sistem ganjil-genap seperti itu.
"Bikin dulu kajian publiknya, BPTJ harusnya lakukan dialog dengan publik. Jadi jangan sembarangan main larang-larang, kalau cuman main larang-larang doang gampang," tegasnya.
Tigor meminta, pemerintah seharusnya profesional dalam memberikan suatu keputusan agar tak menjadi polemik lagi seperti ini.
"Mereka itu kan jadi pejabat bukan untuk melarang-larang masyarakat, melainkan bagimana membantu layanan publik itu supaya bagus, mereka dibayar mahal untuk menjadi pemerintah dari uang rakyat jangan malah mempersulit rakyat," kekehnya.
Pembatasan kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil-genap direncanakan berlaku pada akhir Agustus 2017. Ruas jalan tol Jakarta-Cikampek akan menerapkannya, dari gerbang jalan tol Bekasi Barat sampai Semanggi, pada jam sibuk. (Otomotifnet.com)