BENGKULU - Buntut cuitan Tika Meiriska di jejaring sosial Facebook beberapa waktu lalu, mengundang respons keras dari sejumlah komunitas bikers di berbagai belahan Indonesia.
Salah satu yang langsung bertindak adalah kalangan bikers di Bengkulu yang diinisiatori oleh Yuke Maxi Sthefano.
Melalui akun Facebooknya, ia mengumumkan telah melakukan pertemuan dengan Tika yang seorang guru.
Sayangnya, tindakan yang ia lakukan malah mengundang rasa tidak simpati dari warganet. Pasalnya, Yuke dan rekan dianggap melakukan persekusi karena 'memaksa' Tika membuat pernyataan maaf di atas kertas bermaterai.
Tidak hanya mengundang beragam respons masyarakat dari dunia maya, konflik ini juga membuat Ikatan Motor Indonesia (IMI) Chapter Bengkulu gerah dan berupaya memfasilitasi penuntasan masalah ini.
Seperti diposting oleh akun Facebook Andi Firmansyah, hari ini (28/8)
IMI Bengkulu beserta pihak Kepolisian Bengkulu dan perwakilan bikers Bengkulu telah melakukan pertemuan di ballrom Hotel Madelin.
"Salut untuk ketua IMI Bengkulu, walaupun Komunitas 'Yuke' belum masuk ke IMI Bengkulu, namun masih tetap mau memfasilitasi mediasi Yuke dengan ibu Tika," kata Andi dalam postingannya.
Ia juga menghimbau agar kalangan bikers wajib satu komando. Dalam artian tidak mengeluarkan ujaran kebencian di berbagai platform media sosial karena kasus ini sudah dianggap selesai.
"Hapus semua postingan yang bernada provokasi ataupun bully. Selesai sudah kasus ini artinya kita buka lembaran yang baru," imbaunya.
Sedikit informasi, sebelumnya Tika mengunggah curahan hatinya terkait perilaku negatif komunitas motor di laman facebook. Dalam tulisannya, bu guru ini mengatakan:
"Yang menjadi pertanyaan saya adalah, apa sih gunanya KLUB MOTOR dibentuk? Ajang hobikah? Memperluas pergaulan? Atau justru sebuah ajang kesombongan yang menyatakan bahwa ooh 'Motor kita ini keren, guys!'.
Saking sombongnya, apakah mesti saat konvoi semua jalanan ingin jadi milik kalian sendiri? Sampe semua pengguna jalan disuruh minggir, dengan membunyikan klakson berkali-kali seolah-olah mengganggu kalian yg ingin lewat dan ngebut-ngebut dijalan! (Helloo... Jalanan bukan punya bapak loe keleuss..!!)".
Seketika, tulisan itu langsung mendapat beragam reaksi dan komentar, terutama dari kalangan komunitas motor. (Otomotifnet.com)