JAKARTA - Hadirnya SPBU Vivo, yang mengawali debutnya di Jalan Cilangkap Raya, Jaktim, menberikan sinyal makin ramainya persaingan bisnis retail BBM di tanah air.
Nah, siapa dan apa sih merek Vivo. Kok mirip merek smartphone Vivo yah?
Hasil penulusuran OTOMOTIFNET, SPBU Vivo dikelola oleh PT VIVO Energi SPBU Indonesia dan dibawah lisensi PT Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI).
Ijin usaha SPBU Vivo, sudah dirilis oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui keputusan No. 5/1/IU-PB/ESDM/PMA/2017.
Di dunia, SPBU Vivo kabarnya sudah berdiri 5 ribu unit. Vivo merupakan merek bahan bakar baru asal Swiss.
Untuk pasar retail BBM tanah air, Vivo tengah melakukan test pasar dengan membuka satu SPBU di Jalan Cilangkap Raya, Jaktim, yang direncanakan mulai beroperasi November 2017.
Adapun PT NEPI sebagai induk usaha sekaligus pemegang lisensi SPBU VIVO, lebih dulu dikenal bermain di industri hulu migas, yaitu bidang Liquid Natural Gas (LNG).
PT NEPI juga berkomitmen melakukan investasi dengan kucuran dana senilai US$1,6 miliar atau Rp20,8 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS) untuk pembangunan satu unit LNG floating storage, mini refinery, serta pembangkit listrik dalam program 35.000 Megawatt.
Nah, lantas bagaimana ceritanya PT NEPI juga melirik bisnis retail BBM melalui pembukaan SPBU Vivo? Hal ini tengah dicari tahu.
Sayangnya, hingga berita ini ditulis, pihak SPBU Vivo yang berwenang belum dapat ditemui untuk konfirmasi lebih lanjut. "Lagi ada meeting internal, nanti kita kabari lebih lanjut," ucap Puguh, salah satu petugas keamanan SPBU Vivo. (Otomotifnet.com)