Perbedaannya dengan RX-King di panjang langkah silinder RX-Z yang 56 x 54 mm, sedangkan RX-King 58 x 50 mm.
Makanya RX-Z punya tagline sang penjelajah, karena memang tarikan napasnya lebih panjang kalau digeber.
Desainnya pakai kedok lampu, undercowl, sampai model knalpotnya bikin RX-Z terlihat lebih modern dan racy dibandingkan RX-King.
Oh ya, ada versi full fairing dari RX-Z yang diberi nama Yamaha RZ-R.
Siapa masih ingat suara knalpotnya dalam kondisi standar? Ah, merdu sekali...
8. Yamaha RX-R (1988)
Baru tau ada Yamaha RX-R? Wajar, populasinya memang sedikit di Indonesia.
Selain itu kurang laku dibanding RX-King karena desainnya sama, tapi kubikasinya lebih sedikit jadi kesannya nanggung banget.
Yamaha RX-R menggunakan mesin 115 cc yang mirip dengan Yamaha RX-Special.
Jaman sekarang, Yamaha RX-R dengan kondisi baik jadi collector's item buat para pecinta Yamaha RX-series karena emang langka banget yang beredar.
9. Yamaha RX-King Master (1996)
Generasi kedua dari Yamaha RX-King ini muncul di tahun 1996 hingga 2001.
Perbedaannya dengan RX-King Cobra, mulai RX-King Master mesinnya sudah dibuat di Indonesia.
10. Yamaha New RX-King (2002)
Nah kalau yang satu ini adalah generasi terakhir dari keluarga RX-King sebab dihentikan produksinya karena regulasi emisi.
Padahal RX-King New ini sudah ada penambahan catalytic converter pada knalpotnya sehingga emisinya bisa ditekan.
Selain itu, karena ada catalytic converter itulah asapnya tidak ngebul seperti generasi lamanya, sehingga sering dikatakan RX-King empat tak karena tak ada asapnya.
Uniknya, lampu depannya balik jadi bulat seperti RX100 dan RX125.
RX-King dengan segala perjalanan panjangnya harus dihentikan di tahun 2008.
Tapi karena namanya sudah terlalu legendaris, justru di zaman sekarang harganya malah menjadi tinggi.
Kalau ada yang kondisinya masih baik, dijamin harganya bisa gila-gilaan.