Mesin Kawasaki W175 adalah 177 cc masih karburator dengan klaim tenaga maksimal 12,9 dk di 7.500 rpm dan torsi 13,2 Nm di 6.000 rpm.
Perhatikan puncak torsinya, rendah banget cuma di 6.000 rpm, buat riding santai, stop and go pasti enak nih.
Dan benar saja, ternyata dari karakter mesinnya juga memang menunjang banget untuk berkendara santai.
Pertama karena minim getaran dan bersuara halus, apalagi saat sudah panas dan sedang stasioner, mesinnya terdengar berkitir sangat rendah, haluuuuss... entah di berapa rpm, karena tak ada takometer.
Performa mesin yang basisnya dari Kawasaki Eliminator ini saat diajak melahap tanjakan yang cukup terjal ternyata eces alias gampang banget.
Tak perlu putaran terlalu tinggi, karena dorongan torsinya terasa kuat sejak putaran bawah.
Karakter atasnya juga tidak terlalu lamban dan nafasnya panjang, jika selongsong gas diputar penuh akan terdengar suara isapan mesin dari boks filter udara, dan tak terasa spidometer menyentuh angka 100 km/jam.
Cuma di putaran tinggi memang terasa sedikit getaran di setang dan area tangki yang dijepit paha.
Tuas koplingnya enteng, jadi pasti dipakai harian juga enggak bikin pegal.
Ditunjang juga tiap perpindahan gigi rasanya halus dan tanpa gejala rpm drop, sepertinya perbandingan transmisi cukup rapat.
DESAIN dan FITUR
Ternyata Kawasaki W175 mengusung konsep klasik atau bergaya British Naked Motorcycle, yang mengangkat tema Absolute Respect.
Bentuknya serba bulat dan sangat mirip keluarga W lainnya, yaitu W250 (Estrella) dan W800.
Area spidometernya kental dengan aura klasik dan sungguh minimalis, karena hanya tersedia petunjuk kecepatan, odometer, dan tripmeter dengan latar hitam dan bentuk font klasik.
Di sebelahnya hanya ada indikator lampu jauh, sein dan netral saja. Gak ada indikator bensin?
Yap! Biar makin terasa klasik, untuk mengetahui bensin sudah tiris pengendaranya harus membuka tutup tangki lalu menggoyangnya, dan dengarkan suara bensinnya masih banyak atau sedikit.
Biar aman, kalau habis mengisi bensin penuh atau setengah, putar keran ke on. Lalu kalau motor brebet, itu tandanya bensin mulai tipis.
Tinggal putar keran ke posisi res alias cadangan dan segera mencari pom bensin, klasik banget kan?
Seluruh bagian mesin dilabur warna hitam dengan baut silver membuatnya terlihat misterius.
Bagian knalpot pun juga dilabur warna hitam pekat, model knalpotnya Peashooter-Style alias ada “congornya” yang mengingatkan kita akan motor tahun lampau.
Oiya bodi samping sebelah kiri berisi aki, sekring, toolbox dan perangkat kelistrikan lainnya yang bisa dibuka menggunakan anak kunci.
Untuk lampu utama pakai bohlam H4 60/55 watt, sayang reflektor dan mikanya terlalu modern, multireflektor dan polos tanpa garis-garis, jadi kurang klasik.
Anehnya, lampu sein dan spion malah persis Kawasaki KLX 150L, match juga sih dengan gaya klasiknya.
Data Spesifikasi:
Tipe mesin : 4 tak, silinder tunggal
Kapasitas mesin : 177 cc
Bore X Stroke : 65,5 x 52,4 mm
Rasio kompresi : 9,1:1
Sistem katup : SOHC, 2 katup
Sistem bahan bakar : Karburator Mikuni VM24
Tenaga maksimum : 12,9 dk/7.500 rpm
Torsi maksimum : 13,2 Nm/6.000 rpm
Suspensi depan : Teleskopik 30 mm
Suspensi belakang : Dual shock
Rem depan : Cakram 220 mm
Rem belakang : Teromol 110 mm
P x L x T : 1.930 mm X 765 mm X 1.030 mm
Jarak sumbu roda : 1.275 mm
Tinggi jok : 775 mm
Berat : 126 kg
Kapasitas tangki : 13,5 liter
Transmisi : 5 percepatan
Tipe rangka : Semi-double cradle
Ban depan : 80/100-17
Ban belakang : 100/90-17