"Kebetulan balap lagi libur dan dari dulu ingin sekali ikut ajang Asia makanya semangat banget untuk ikut."
"Selain menambah jam terbang, karena kompetisi ini di luar negeri, jadi mental juga diuji," kata ungkap Wahyu Nugroho yang juga pembalap road race kelas MP3 dan 4 di Kejurnas Motoprix region Jawa.
(BACA JUGA: Horor! Arwah Korban Tabrakan Gentayangan di Kamar Mayat, Polisi Yang Jaga Terbirit-Birit)
Sedang buat Ghani Grimaldi asal Semarang, tampil di freestyle mancanegara menjadi debut penampilannya sekaligus cari pengalaman dan menambah jam terbang.
"Sebenarnya enggak jauh beda dari kompetisi di Indonesia, hanya di ajan gini persaingan lebih ketat dan kelas yang saya ikuti berat karena motor yang dipakai boleh sampai 500 cc," ungkap Ghani Grimaldi.
Tahun ini, menurut Wawan ada beberapa tantangan, di antaranya adalah kelas yang digabung.
"Kelasnya open, tidak ada pemula atau pro semua campur, benar-benar menantang," tutur Wawan Tembong.
Prestasi tiga freestyler asal Indonesia di Thailand ini menegaskan dan menambah daftar panjang prestasi rider Tanah Air.
(BACA JUGA: Tangan Kotor Habis Bongkar-Bongkar Motor, Pakai Cairan Ampuh Ini, Cuma Rp 30 Ribuan)
Sebelumnya, Reza SS yang menjadi juara pertama di Burapa Battle Stunts pada 2012 silam.
Kemudian, di 2017 giliran Wawan Tembong jadi yang terbaik.
Kini di 2018, malah tiga freestyler Indonesia memborong podium.
Benar-benar membanggakan