Mengingatkan Lagi, Ini Alasan Memotret di SPBU Dilarang

Parwata - Minggu, 25 Februari 2018 | 19:35 WIB

Ilustrasi SPBU (Parwata - )

Otomotifnet.com - Ada beberapa larangan saat memasuki SPBU.

Dari beberapa larangan itu, salah satunya adalah dilarang memotret.

Jika dipikir-pikir, memotret tampaknya bukan hal yang berbahaya untuk dilakukan di SPBU.

Eitss... Tunggu dulu.

Ternyata memotret di SPBU punya dampak yang cukup serius jika dilakukan di SPBU lho.

(BACA JUGA: Pemerintah Diminta Turunkan Pajak Motor Gede, Anda Setuju Enggak?)

Mereview kembali artikel GridOto.com terdahulu, Budi, salah satu petugas lapangan SPBU Pertamina di Bekasi menyatakan bahwa larangan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Larangan memotret itu memang dari pusat, sebagai upaya pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan."

(BACA JUGA: Unik! Ini Namanya Gircak Alias Gir Cakram)

"Misalnya timbulnya percikan api atau paling parah terjadinya kebakaran," jawabnya.

Lantas, bagaimana bisa memotret dapat menimbulkan kebakaran di SPBU?

Ini jawabannya sob!

"Memotret itu menggunakan flash, dari flash itu bisa berpengaruh terhadap uap bahan bakar ketika pengisian bahan bakar dilakukan."

(BACA JUGA: Berani! Yamaha V-Ixion Dibejek Tembus 137 Km/Jam, Padahal Modal Huruf 'R' Doang)

"Selain itu bisa juga pengaruh dari baterainya atau elemen lain yang dapat menimbulkan percikan api, kalau bereaksi dengan uap bahan bakar bisa bahaya."

Tak hanya itu, Budi juga mengatakan bahwa mungkin saja ada alasan lain, seperti dari sisi komersial.

"Saya rasa ada alasan dari sisi komersialnya juga, takut fotonya disalahgunakan kalau ada yang iseng memotret di SPBU, takutnya berpengaruh ke penjualan di SPBU juga."

(BACA JUGA: Kisah Di Balik Yamaha NMAX Yang Jadi Juara Di Customaxi )

"Intinya memotret di areal SPBU itu sebaiknya dihindari, kalaupun benar-benar diperlukan harus ada izin khusus dan kamera dengan spesifikasi tertentu," tutupnya.

Nahh... Sekarang sudah pahamkan kenapa memotret di SPBU dilarang sob, ternyata bisa meleduk.