Motor Sesuper Ninja H2 Carbon Kok Kompresinya Lebih Rendah Dari Ninja 250?

Parwata - Sabtu, 10 Maret 2018 | 09:30 WIB

Kawasaki H2 Carbon menggunakan mesin supercharger (Parwata - )

Otomotifnet.com - Ada yang menarik dari spesifikasi mesin H2 Carbon, motor Kawasaki termahal di Indonesia yang dibanderol Rp 835 juta ini.

Yaitu kompresi ruang bakarnya rendah banget.

Hanya 8.5:1, jauh lebih rendah dibanding Kawasaki Ninja 250 yang perbandingan kompresi mesinnya mencapai 11.6:1.

Padahal mesin H2 Carbon yang sama dengan H2 reguler dikenal sebagai mesin performa tinggi dengan tenaga mencapai 213 hp!

Penasaran mengapa Kawasaki H2 Carbon memiliki perbandingan kompresi mesin yang rendah? 

(BACA JUGA: Hobi Memang Kejam, Honda Astrea Grand 1991 Laku Rp 80 Juta, Pelat Putih, Bodi Muluss)

Kawasaki
Impeller supercharger Kawasaki H2 mampu capai putaran 130 ribu rpm

Info dalam rilis Kawasaki H2, alasan mengapa perbandingan kompresi mesin H2 rendah agar suhu mesinnya tidak cepat panas.

Ninja H2 menggunakan mesin dengan supercharger, yang saat aktif akan menambah temperatur mesin secara ekstrem.

Maklum saat aktif, putaran impeller shaft atau pemutar puli supercharger-nya dapat mencapai 130.000 rpm sob, bayangkan panas mesinnya!

Terlebih mesin ini belum memiliki intercooler untuk mendinginkan aliran udara yang masuk ke ruang bakar.

Untuk itulah mesin H2 menerapkan banyak teknologi dari divisi Kawasaki Gas Turbine & Machinery Co., yang memproduksi mesin turbin pesawat.

Sebisa mungkin perbandingan kompresi mesinnya harus mencapai angka 8.5:1, agar tahan panas saat supercharger aktif.

Kawasaki
Piston Kawasaki H2 casting tidak forged seperti Ninja 250

Nah, agar perbandingan kompresi mesinnya rendah, Kawasaki membuat piston H2 dengan bentuk mahkota, bagian paling atasnya rata.

(BACA JUGA: Misteri Mobil-Mobil Terbakar di Bali, Kasusnya Terjadi di Beberapa Tempat)

Selain itu, proses pembuatan pistonnya adalah dicetak atau casting, tidak forged atau ditempa seperti Ninja 250R.

Alasannya karena material piston yang dibutuhkan agar dapat menahan panas setinggi mesin H2 tidak dapat menggunakan proses forged.

Makanya piston-piston mesin yang memiliki temperatur tinggi seperti mesin 2-tak dan turbin pesawat menggunakan proses pembuatan casting.

Biar casting, secara kekuatannya piston H2 tidak kalah dengan piston forged karena proses pencetakannya khusus yang sangat presisi.

Kawasaki
Ruang bakar kepala silinder mesin Kawasaki H2

Selain pistonnya rata agar kompresinya rendah, teknologi mesin turbin lainnya di H2 agar tahan panas adalah klep dengan material kombinasi Inconel dan stainless steel yang super kuat.

Radiator yang dipakai juga menggunakan model khusus yang diklaim lebih dingin 1,5 kali dibanding radiator mesin berkapasitas yang sama (1.000 cc).

(BACA JUGA: Kerennn...Ini Profil Honda Forza 300 Yang Baru Saja Diperkenalkan, Masak Gak Naksir)

Namun yang paling terlihat adalah kapasitas oli mesinnya mencapai 4,92 liter, sebagai perbandingan ZX-10R kapasitas oli mesinnya hanya 3,7 liter.

Jadi itulah alasannya mengapa perbandingan kompresi mesin H2 Carbon lebih rendah dibanding Ninja 250.

Karena kalau perbandingan kompresi mesinnya tinggi, saat supercharger aktif bisa jadi mesinnya akan jebol tidak tahan panas.

Biar kompresinya rendah, Kawasaki tetap menyarankan pengguna H2 menggunakan bahan bakar RON 98 ya!

Tidak hanya pistonnya unik, ada hal menarik lainnya yang ada di H2 Carbon, tidak heran proses unboxing motornya saja Kawasaki Indonesia sampai mengundang GridOto.