Kecewa Berat, Saran Valentino Rossi Enggak Didengerin Yamaha, Lin Jarvis Bilang Sudah Paham

Parwata - Selasa, 24 April 2018 | 12:49 WIB

Lin Jarvis dan Valentino Rossi (Parwata - )

Otomotifnet.com - Valentino Rossi harus menelan kekecewaan setelah sarannya ditolak oleh pihak tim Movistar Yamaha.

Seperti diketahui, sejak musim lalu Yamaha M1 yang digeber Valentino Rossi dan Maverick Vinales mengalami masalah pada perangkat elektronika produksi Magneti Marelli.

Hal tersebut membuat motor Yamaha M1 tersebut cepat mengalami pengausan pada ban belakang.

Valentino Rossi juga mengakui bahwa timnya kalah satu langkah dari Ducati dan Honda yang memiliki pengalaman lebih dengan ECU produksi Magneti Marelli.

(BACA JUGA: Ngeri, Begal Kuras Harta Peserta Sunmori Yang Ketinggalan, Motor Pelaku Terekam Kamera)

Demi mengejar keunggulan duo rivalnya itu, pemilik sembilan kali juara dunia itu meminta Yamaha untuk mencari insinyur elektronika yang berpengalaman di Magneti Marelli, seperti langkah Honda merekrut Filippo Tosi (pernah bekerja di Magneti Marelli dan Ducati).

Dilansir dari Tuttomotoriweb, Yamaha tidak tertarik untuk mencari insinyur dari negara lain, mereka percaya pada insinyur di internal Yamaha.

"Kami sedang mengerjakan elektronik, kami membuat beberapa perubahan akhir pekan ini, yang membantu tapi sedikit, karena kami masih di belakang rival kami," kata Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis.

Dalam tiga seri MotoGP 2018, tim Movistar Yamaha perlahan mampu menampilkan grafik yang menanjak.

(BACA JUGA: Honda PCX Hybrid Sudah Keluar, PCX Listrik Kemungkinan Menyusul)

Bahkan Valentino Rossi dan Maverick Vinales masing-masing telah mengoleksi raihan satu podium dari tiga seri Grand Prix yang sudah berjalan.

"Kami sedang bekerja, saat ini kami tidak sedang mencari insinyur baru, kami memiliki ahli di perusahaan kami (Yamaha), tapi kami harus bekerja keras untuk mencapai tingkat persaingan orang lain."

"Yang penting adalah mengetahui apa yang harus kami lakukan, kami telah memahami ini, tetapi kami sedang bekerja," ujar Lin Jarvis.