Otomotifnet.com - Banyak yang tidak sadar bahwa mengisi daya (charge) smartphone di mobil punya risiko untuk merusak smartphone tersebut.
Biasanya, ada dua cara mengisi daya smartphone di mobil, yaitu dengan adapter USB yang dicolok ke lighter charger atau langsung ke slot USB head unit.
Risiko tersebut bisa dihindari jika mengisi daya dengan satu cara yang tepat, maka dari itu kami membuat pengetesan mengenai cara yang lebih aman di antara keduanya.
Kami mengukur tegangan dalam satuan volt dan arus dalam satuan mili Ampere untuk mengetahui output yang dihasilkan oleh lighter charger adapter dan soket USB.
Untuk mengukurnya, kami menggunakan multimeter digital merek Tektronix DMM 157.
(BACA JUGA: Siapkan Semua, Polisi Gelar Operasi Patuh 2 Minggu Ke Depan, Pelanggar Langsung Tilang Di Tempat)
Agar bisa diukur, kami harus menguliti kabel data smartphone terlebih dulu untuk menentukan kabel positif dan negatifnya.
Ternyata di kabel data yang kami gunakan, kabel positif menggunakan warna merah muda sedangkan kabel negatif berwarna hitam.
Dalam mengukur tegangan, kami melakukan pengetesan rangkaian paralel, tangkai uji (probe) hitam dari multimeter ke kabel hitam, sedangkan probe merah multimeter ke kabel merah muda.
Untuk mengukur arus, dilakukan pengetesan rangkaian seri, kami putuskan kabel merah muda dan kedua ujungnya kami tempel di kedua probe multimeter (merah dan hitam).
Pengisian daya baterai smartphone di mobil, makin sering dilakukan.
(BACA JUGA: Sekian Lama Terlelap, Audi Kembali Segarkan Dealernya Di Jakarta Timur, Fasilitasnya Komplet)
Ada dua pilihan saat kamu mau charge smarphone di mobil, bisa pakai adapter yang dicolok ke lighter, atau langsung ke slot USB di head unit.
Tapi amankah sering charge smartphone pakai kedua metode itu, tenang, kami sudah melakukan pengujian.
Pengujian kami lakukan untuk mengetahui perubahan tegangan dan arus, saat charging pakai lighter charger dan slot USB.
Pengukuran dilakukan saat idle dan 2.500 rpm, yang mensimulasikan kondisi mobil berhenti dan cruising di kecepatan jelajah perkotaan.
Pengukuran dilakukan menggunakan multimeter digital agar akurat, berikut adalah hasilnya.
Rentang perubahan arus, terjadi paling besar saat menggunakan lighter charger di putaran mesin idle, yaitu 110 mA.
(BACA JUGA: Buat Yang Nyari Aksesoris Mitsubishi Xpander, Di Sini Lagi Diskon 10%)
Sedangkan pada soket USB, rentang perubahan arusnya cenderung tidak terlalu besar, yaitu berada di 40 – 60 mA.
Untuk tegangan, terlihat tidak terlalu jauh rentang hasil baik lewat lighter charger ataupun soket USB.
Untuk perubahan angka, lagi-lagi pengisian menggunakan lighter charger adapter juga terlihat lebih banyak.
“Kalau tegangan yang tidak stabil, tidak terlalu berpengaruh. Apalagi hanya sekitar 0,03 v. Kalau arus yang tidak stabil, itu justru yang berbahaya,” ujar Bagus Ferdiandi dari Bagus Motor di Jl Manggarai Selatan 1 no. 88 Tebet, Jakarta Selatan.
Komponen yang rawan rusak akibat arus yang tidak stabil adalah integrated circuit (IC) power dan baterai smartphone.
Baru ketahuan kan sekarang, menggunakan soket USB bawaan justru lebih aman untuk mengisi daya ponsel di mobil.