Kisah Pilu Ayah Yang Anaknya Tewas di Monas, Motor Hilang Saat Mencari Sang Buah Hati

Parwata - Sabtu, 5 Mei 2018 | 18:45 WIB

Djunaidi menceritakan kronologi kematian anaknya yang diduga meninggal saat mengantre sembako di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu pekan lalu usai diperiksa di Ditkrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5/2018).(KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA) JAKARTA, (Parwata - )

"Setelah jam 20.00 saya keluar Monas menuju tempat parkir saya di pintu dekat Gambir. Setelah itu kendaraan saya tidak ada, saya cari di parkiran. Saya keliling nyari lagi mungkin ada digeser. Saya tanya petugas katanya sudah ganti piket, dia bilang enggak tahu. Saya pikir sudah hilang, yang penting anak saya ketemu," ujar Djunaidi.

MJ akhirnya ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri dan kemudian meninggal.

Remaja itu diduga tak sadarkan diri akibat terimpit massa yang menghadiri kegiatan bagi-bagi sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Sabtu lalu.

(BACA JUGA: Makin Keren Pakai Head Unit Android, Buat Ignis Lagi Diskon Rp 1 Juta)

Djunaidi mengatakan, dari keterangan petugas Satpol PP yang mengantarkan MJ ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, MJ ditemukan tak sadarkan diri di luar kawasan Monas.

Dokter menyebut MJ tewas dengan pembuluh darah pecah karena dehidrasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Hilang, Motor Milik Ayah Remaja yang Tewas di Monas Ditemukan",