Beredar, Kisah Masa Depan AIS, Anak Kecil Selamat Dari Bom Saat Dibonceng Naik Motor

Joni Lono Mulia - Kamis, 17 Mei 2018 | 03:00 WIB

Bocah mencoba bangun setelah bom meledak di Mapolresta Surabaya (Joni Lono Mulia - )

Tribun Jatim/Istimewa
Polisi menyelamatkan seorang anak perempuan dari area ledakan bom di pintu masuk Polrestabes Surabay

Bocah perempuan itu diketahui bernama AIS yang dikenali dari tulisan di celana dalamnya.

Usianya antara 6 sampai 8 tahun. Bocah mungil itu tubuhnya tidak bersimbah darah lagi dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Surabaya.

Kesehatannya berangsur pulih.

AIS jika sudah besar mungkin jadi dokter, pilot, polisi, guru atau ustadzah.

Dipastikan dia tidak akan seperti orang tuanya yang gelap mata dan hatinya didoktrin oleh pentolan teroris yang sebenarnya bukan manusia tapi binatang memakai jubah Islam.

Banyak orang yang akan mendidik dia belajar Islam yang benar bukannya Islam sesat seperti yang dipelajari orang tuanya.

Kita yakin AIS  akan tumbuh kembang menjadi perempuan yang bakal mengumandangkan pahaman Islam moderat.

Yang menekankan bahwa agama bukan  untuk kematian tapi untuk kehidupan dan kemanusiaan. Rahmatan Lil Alamin yang sebenarnya.

Yang menegaskan Teroris dan pembelanya memperkosa Islam. Muslim macam mereka adalah binatang.

AIS yang sudah besar nanti akan menjadi sosok yang berani melawan teroris.

Kelak 20 tahun kemudian, kita berharap detektif Rony Faisal yang mungkin sudah pensiun terharu sambil berlinang air mata melihat AIS yang tegas mengatakan.

"Saya bilang begini karena orang tua saya teroris! Dan beliaulah yang menyelamatkan saya..."