Ternyata...Anak Kecil Yang Selamat Di Bom Polrestabes Subabaya Merupakan Saksi Penting!

Joni Lono Mulia - Selasa, 15 Mei 2018 | 20:52 WIB

Seorang polisi menyelamatkan anak kecil usai ledakan bom di Polrestabes Surabaya. (Joni Lono Mulia - )



Otomotifnet.com - AIS (7 tahun) adalah anak perempuan yang selamat dari ledakan bom bunuh diri di Mako Polrestabes Surabaya yang dilakukan orang tuanya, (14/5/2018).

Saat kejadian, ia tengah dibonceng naik motor oleh kedua orang tuanya.

AIS selamat meski berjarak sangat dekat dari sumber ledakan.

Pihak polisi mengatakan kalau anak kecil ini adalah korban doktrin sesat yang dilakukan orang tuanya.

Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian menyebut AIS merupakan saksi penting dari aksi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya.

(BACA JUGA: Diduga Coba Terobos, Motor Hantam Pagar Mabes TNI AD, Pengendara Kaget Ditepuk Pundak)

Seperti diketahui, Tri Murtono (50 tahun) bersama istrinya Tri Ernawati (43 tahun) dan juga 2 kakak AIS yakni MDAM (18 tahun) dan MDSM (14 tahun) meninggal dalam aksi itu.

"Ini saksi yang paling penting. Biarkan dulu dia dirawat. Setelah nanti bisa diajak bicara, kita akan tanya," ucap Jendral Pol Tito Karnavian dikutip dari Surabaya.tribunnews.com.


Bukan cuma AIS, ada tiga orang anak lainnya yang juga jadi saksi aksi pengeboman.

Tiga anak itu adalah saksi pengeboman di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur.

(BACA JUGA: Pasang Kabel Setan, Motor Tambah Tenaga Sekaligus Irit, Hanya Modal Rp 100 Ribuan)

Mereka merupakan anak dari Anton Febrianto (47 tahun) yang tewas setelah bom rakitannya meledak di rumah.

"Bom itu dimiliki ayahnya dan meledak sendiri. Kita akan sampaikan nanti. Tiga anak itu tentu tahu persis," tambah Tito.

Pasangan Anton Febrianto dan Puspitasari (47) punya empat anak, dua orang mengalami luka-luka dan satu orang selamat.

Satu orang lainnya ikut tewas bersama Anton dan Puspitasari.