Otomotifnet.com - Kalau tahun lalu, Reindy Riupassa turun slalom dan gymkhana memakai BMW E30, tahun ini ia ingin ditemani sesuatu yang berbeda.
“Pengin yang wheelbasenya lebih pendek dan lincah,” kata peslalom dan dragster yang biasa dipanggil Botax ini.
Pilihan pun jatuh pada si pikap mungil Daihatsu Hi-Max 2017, yang dikenal dengan slogan ‘Jagoan Jalan Sempit’.
Bentuknya yang imut dan mungil cocok dengan syarat Botax. Tapi, dapur pacunya yang cuma 1.000 cc dan tiga silinder, memang diakui kurang mumpuni.
Makanya mumpung di awal tahun, Botax langsung ngoprek mobil barunya ini. Yuk, kita lihat apa saja yang diopreknya! (Rendy/Otomotifnet.com)
(BACA JUGA: Gempar!! Mercy C200 Mulus Dituker Sama Burung, Peternak Lovebirds Bisa Melotot)
Pilihan upgrade tenaga yang dilakoni, adalah mengganti dapur pacunya dengan mesin yang lebih besar.
“Saya pilih pakai mesinnya Gran Max 1.500 cc, empat silinder,” katanya.
Karena masih ‘saudara’ dan satu jenis dengan Hi-Max, tak terlalu sulit memasukkan mesin berkode 3SZ-VE VVTi.
Hanya saja, posisi mesin tersebut dibuat lebih ke bawah. “Itu untuk mengejar center of gravity,” terangnya lagi.
Tentu tak hanya swap mesin saja yang dilakukan Botax.
Mesin baru itu masih dioprek lagi biar lebih bertenaga.
Kompresinya dibikin lebih tinggi, dengan cara mengganti piston bawaan Gran Max pakai punya Toyota Avanza 1.300 cc.
“Kepala pistonnya lebih cembung. Head-nya juga sekalian diporting polish serta triangle,” jelas pria yang baru saja melepas status lajang ini.
(BACA JUGA: Daihatsu Xenia Berhenti Di Pinggir Jalan, Begitu Liat Rodanya, Ya Ampun.. Ini Sih Xenia Off-Road)
Lalu agar mampu mengimbangi performa mesin yang diklaim naik hingga 112 dk ini, “Bagian kopling diganti part racing,” bisiknya.
Oh iya, untuk transmisinya sendiri masih mengandalkan kepunyaan Hi-Max.
Hanya saja final gear-nya diganti kepunyaan Avanza Veloz 1.5.
“Karena punya langkah lebih panjang dengan rasio 4,8. Sementara bawaan Hi-Max 5.5,” imbuh produsen karbon fiber ini lagi.
Upgrade Kaki-kaki
Untuk meningkatkan handling sesuai peruntukkannya, pada kaki-kaki depan ia jejali coil over ISC yang dikombinasi dengan sokbreker copotan Lancer EVO 4 dan per milik Jazz GE8.
Sedangkan di bagian belakang, andalkan per milik VW Golf.
“Namun mesti setel ulang dan banyak adaptasi dengan mobil ini,” kekehnya.
Agar mampu bermanuver di sudut sempit sambil meliuk-liuk, roda belakang juga dipasangi rem cakram copotan Honda Jazz dan kaliper ganda.
“Supaya rem tangan lebih pakem lagi,” kekehnya.
Tambah keren lagi, satu set Volk Rays TE37 dengan spek 15x6,5 inci ber-offset 35, dibalut alas karet Achillers 123S ukuran 195/50 R15.
Reindy pun sempat memamerkan aksi slalom dan gymkhana kepada OTOMOTIF saat mampir ke kantor redaksi kami di jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Keren juga ya. Kecil-kecil cabe rawit, si mungil Hi-Max bisa sangat lincah kencang dan mudah ‘menari-nari’.
Wah, bukan tidak mungkin, bisa jadi muncul virus Hi-Max dibikin slalom nih!
Data Modifikasi
Mesin:
Ganti mesin Gran-Max 3SZ-VE VVTI, piston Toyota Avanza 1.300 cc, cylinder head porting & polish, gigi final (final gear) Avanza Veloz 1.5
Kaki-kaki:
coilover ISC custom, rem cakram copotan Honda Jazz, kaliper ganda, pelek Volk Rays TE37 spek 15x6,5 inci offset 35, ban Achilles 123S 195/50R15
Interior:
Indikator temperatur oli Defi, vakum Defi, takometer Auto Meter